Senin, 20 Oktober 2025

Dari Limbah Jadi Mainan Anak: Solusi Edukasi dan Lingkungan dalam Satu Sentuhan

    Bukir, Kota Pasuruan, Jawa Timur adalah salah satu penghasil mebel terbesar di Jawa Timur. Tidak kalah dengan kota Jepara, mebel di Kota Pasuruan juga menciptakan berbagai macam produk mebel terutama furniture rumah dan segala bentuk custom lainnya. Tidak sedikit limbah dari industri ini yang menumpuk dan mangkrak di satu tempat, bahkan sampai dibakar agar tumpukan tidak sampai menggunung dan memadati ruang. 



Limbah kayu di industri mebel ini sudah pasti sangat banyak dan menumpuk. Tidak terpikir oleh para pengusaha mebel bahwa serpihan limbah kayu bisa dijadikan sesuatu yang baru, sesuatu yang bernilai dan menghasilkan pundi-pundi cuan . Hanya mangkrak, tergeletak dan berdebu hingga saat giliran tiba untuk jadi kayu bakar. 

PROFIL PENGUSAHA 

    Di tangan Adias, serpihan kayu yang biasanya berakhir sebagai limbah kini mendapatkan kehidupan baru, menjadi mainan anak edukatif dan pernak-pernik estetik. Inovasi ini tidak hanya menyiramkan kreativitas tapi juga menghadirkan peluang usaha yang menjanjikan di tengah kesadaran lingkungan yang makin meningkat di Indonesia.



    Achmad Adias Wijaya, lahir dan besar di Kota Bojonegoro, namun hatinya telah tertaut di Kota Pasuruan. Di Kota ini dia melahirkan ide-ide brilian dari melihat sebuah peluang usaha yang belum ramai dilirik orang. Dengan berbekal gergaji, gerinda, dan bor listrik, Adias menyulap limbah kayu menjadi kumpulan barang-barang bermanfaat seperti mainan edukasi dan benda-benda estetik seperti jam dinding rak, mobil-mobilan kayu sekaligus tempat pensil, diorama, cover buku, bahkan rak gantungan kunci estetik.

Dari sini Ahmad Adias Wijaya mendapat penghargaan dari Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award, yang merupakan wujud apresiasi #ASTRA untuk generasi muda yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan positif yang berdampak pada lingkungan sekitarnya. 

AWAL MULA IDE TERCIPTA

Banyaknya limbah kayu yang belum dimanfaatkan secara baik, menyebabkan limbah kayu ini hanya berakhir menjadi sampah dan memenuhi workshop para pekerja mebel. Selain itu juga hanya dijadikan kayu bakar. Sedangkan pembakaran kayu yang secara terus-menerus dapat menimbulkan polusi udara, selain itu juga penyerapan karbon dari pembakaran kayu dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang tentunya berdampak pada perubahan iklim dan efek buruk lainnya terhadap lingkungan. 




Tahun 2018, Adias mulai melirik limbah kayu ini untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat, yaitu mainan edukasi anak. Melihat limbah yang tidak terurus dan hanya berakhir menjadi kayu bakar, Adias menghadirkan mainan edukatif agar anak tidak bergantung pada gadget. Terinspirasi dari Pinterest dan Youtube, Adias melahirkan karya-karya luar biasa yang bermanfaat. Dari potongan kayu limbah, lahirlah mobil-mobilan, truk, pesawat, hingga hiasan estetik yang bisa dipasang di rumah atau kantor. 

KEBERLANGSUNGAN USAHA DAN CITA-CITA 

Workshop Adias sementara ini berada di rumahnya sendiri yang terletak di Perumahan Graha Candi Kota Pasuruan. Keterbatasan tempat dan sumber daya manusia (SDM) menjadi kendala tersendiri baginya karena saat ini jumlah orderan yang masuk melebihi jumlah yang bisa diproduksi dalam sehari. Sedikit kewalahan dengan pesanan yang mulai membanjiri, Adias berharap memiliki workshop yang lebih luas. 



Harapan ke depan agar memiliki workshop yang lebih layak dan luas supaya dapat menampung banyak sumber daya manusia dan lebih cepat produktif. Sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar dan membuka mindset masyarakat bahwa limbah bisa diolah dan bernilai rupiah. 

Bahan-bahan yang ia sulap menjadi mainan edukasi anak antaranya adalah limbah dari kayu jati dan pinus sisa furniture. Adias memiliki motto sekaligus menjadi prinsip dan cita-citanya yaitu, "Semoga bisa menginspirasi pengrajin lain, kurangi kecanduan gadget, dan makin dikenal lewat pameran." 

Hingga saat ini, Adias telah mengikuti berbagai macam pameran, mengadakan beberapa workshop melukis di atas kayu, dan permainan merangkai mainan kayu untuk melatih kreativitas sekaligus mempererat bonding anak dan orang tua. 

Pada tahun 2023, penghargaan SATU Indonesia Awards berhasil dia dapatkan. Membuat inovasi dan kreativitasnya makin banyak. Seperti pada cerita di Instagram miliknya @artdias_galery, ia membagikan postingan yang menceritakan tentang inovasi barunya dalam membuat produk baru. 




Awalnya dia membuat roda mobil dengan ukuran yang ngepas karena tujuan awal agar satu papan bisa menghasilkan banyak roda. Namun sisa potongannya jadi tidak bisa digunakan lagi. Akhirnya dia memutuskan untuk mengatur jarak potong agar sisa potongan bisa digunakan untuk rak telur. 

Beberapa waktu kemudian datanglah seorang teman yang minta dibuatkan kursi keci (dalam jawa = dingklek). Lalu dibuatkan dari sisa papan potongan roda tersebut. Dan ternyata kursi tersebut berhasil menopang berat badan orang dewasa dalam uji cobanya. Inovasi terus berlanjut. Hingga kini, Adias aktif dalam kegiatan bazar atau workshop yang menampilkan kerajinan tangan bahkan merambah ke pusat oleh-oleh khas Kota Pasuruan. 

#APA2025-PLM


Beberapa sumber tulisan:
- Dokumen pribadi Adias Wijaya
- Wawancara langsung Adias Wijaya
- Instagram @artdias_galery











Kamis, 09 Oktober 2025

MY LIBERATION NOTES, Kesan yang Aku Alami Setelah Nonton Ini!

Setelah menghabiskan satu bulan lamanya untuk menyelesaikan drama Korea ini. Aku merasakan banyak perubahan yang terjadi pada hari-hariku. Drama ini bisa aku anggap sebagai drama kelam. Ya, kamu jangan coba menonton ya saat hidupmu sedang tidak baik-baik saja karena akan terbawa suasana kelamnya. Suasana dan keadaan yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari para pekerja. 

Menceritakan tentang kisah kehidupan tiga bersaudara yang bekerja di kota besar dan masih tinggal di desa dengan kedua orang tuanya yang kolot. Setiap hari mereka harus menempuh perjalanan jauh untuk pulang pergi bekerja. Berangkat pagi buta dan pulang petang hari. Budak corporate kalau anak sini bilang. Selain itu, kisah percintaan di drama ini tidak menggebu dan berjalan sewajarnya seperti dalam kisah nyata. Bukan versi drama percintaan yang menggebu dan melulu happy ending. 

"Semua orang sedang dalam perjalanan menuju kematian mereka, kenapa mereka begitu excited dan bahagia?" - Mi Jeong

Begitulah kehidupan yang dirasakan Mi Jeong sehari-hari. Dia hanya perlu bertahan selangkah demi selangkah untuk menjalani hidup. Bahagia selama 5 menit dalam sehari pun sudah cukup untuk membuatnya hidup. Bahagia secukupnya, sedih sewajarnya. Datar. Itu hidup yang dirasakan oleh ketiganya. Semua dalam kejenuhan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Mencari makna dalam hidup, mencari alasan kenapa harus bertahan hidup. 

Aku hampir merasakan apa yang dirasakan Mi Jeong terhadap hidupnya. Hampa, tak bermakna, hanya formalitas menjalani hari-hari seapa adanya. Tidak tahu harus berbuat lebih untuk apa. Tapi sebenarnya hidup ini memang begitu. Mengikuti alur yang ada. Menjalani sebaik-baik hari tanpa terlalu banyak rencana, mengalir apa adanya. 

Satu bulan lamanya aku merasakan feel yang sama ketika menonton My Liberation Notes ini. Ikut hanyut dalam kehampaan yang diceritakan di dalamnya. Ikut bosan dan merasa hidup seperti ini-ini saja. Tapi setelah aku pikir, memang hidup ya begini-begini saja. Mau minta seperti apa? Masalah satu dua sudah pasti ada saja. Tapi bagaimana kita menanggapi dan menjadikannya kesan dalam hidup seperti apa, hanya kita yang bisa menentukannya. Ada anak dan tidak ada anak, ada pasangan tidak ada pasangan, kematian, ditinggalkan dan meninggalkan, semua pasti pernah dirasakan oleh semua orang. 

Dari drama ini aku bisa memetik hikmah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita tentunya atas dasar pilihan kita sendiri. Perasaan yang muncul dalam pikiran kita pun kita sendiri yang ciptakan. Mau bereaksi seperti apa pun tentang hal yang terjadi dalam hidup kita, kita juga yang pilih. 

Jadi selama kita hidup, perasaan apapun yang kita rasakan, nikmatilah, sadari, dan terima seapa adanya kita. Kita tidak akan tahu hal baik apa yang terjadi di depan setelah kita merasa hal buruk telah terjadi kepada kita. 

Enjoy your life. 
Especially for me, Enjoy your life mba Elv :) 



Selasa, 07 Oktober 2025

Cuci Mobil di Malang, Bisa Sambil Ngapain Aja?

Hampir satu jam lamanya aku duduk di kursi tunggu depan cucian mobil di salah satu yang banyak cabangnya di Malang. Ruang tunggu ada yang AC-an tapi aku lebih memilih duduk di teras depan yang notabene panas. Demi bisa memantau mobilku yang dicuci dengan hidrolik. Aku harus memastikan ini dicuci dengan baik karena mobilku baru saja masuk lumpur. Ya pasti kamu bisa bayangkan bagaimana kotornya itu. Jika tidak dicuci dengan menggosok-gosok semua permukaan mobil, ini akan meninggalkan bekas lumpur yang sudah hilang.

Aku datang pertama tapi mobilku masih dalam proses cuci yang cukup memakan waktu lama. Sudah ada dua mobil yang datang setelahku tapi mereka selesai duluan.

Aku bisa menunggu sambil menyeduh kopi yang tidak gratis di sini. Tapi lumayan ada wifi untuk aku upload tulisan ini. Beberapa snack dan jajanan siap makan tersedia di ruang tunggu bagian dalam. Sementara ruang tunggu bagian luar hanya tersedia asbak dan meja-meja yang berjajar tak beraturan.

Sesekali aku tengok ke dalam untuk menyejukkan diri tapi aku tetap harus memantau mobilku yang sedang dalam proses cuci. Salah sedikit, bisa tidak bersih. 

Lumayan lah aku di sini selama 1,5 jam sudah bisa browsing kerjaan, menggambar di aplikasi ibis paint, bahkan menyelesaikan satu postingan di blogku. 

Untuk kalian yang pingin tau aku cuci di mana, clue nama tempatnya dia pakai salah satu warna ya.
Harga cuci di sini yang express 30rb tidak hidrolik. 
Yang hidrolik 40rb sudah include vacuum dan semir ban. Lumayan worth it untuk harga segitu di sini. 

Boleh komen nih kalau kalian tau ini di mana(?) 

Kamis, 15 Mei 2025

Mata Kering : Jangan Buru-buru ke Dokter!

Mata adalah jendela dunia. Benar-benar jendela dunia. Dari mata aku bisa melihat dan mengetahui semua yang ada di dunia ini. Walau aku nggak bisa melihat yang kasat mata sih, jangan sampai! Lol.

Snellen untuk periksa mata. Sumber : tokopedia.com



Tapi beberapa waktu lalu, jendela duniaku ini hampir kehilangan kemampuannya. Sampai-sampai aku sempat memeriksakannya ke dokter mata. Saat itu mataku terasa SEpet, PErih, dan LElah. Baru lihat layar sebentar, sudah buru-buru kucek-kucek mata karena aku merasa penglihatanku terganggu. Buram.

Nggak cuma menatap layar saja, bahkan saat berkendara mataku nggak bisa melihat dengan jelas. Berkali-kali aku mengucek mata, berharap buram di mataku hilang.

Selama satu bulan aku bertahan dengan keadaan mata yang nggak nyaman. Lalu aku putuskan untuk ke dokter mata. Aku berpikir dan bersiap kalau saja mataku terkena rabun jauh atau miopi.

HASIL PERIKSA KE DOKTER MATA

Hari di mana aku mendatangi klinik mata. Menunggu antrean tidak terlalu lama karena aku ke sana jam 8 pagi jadi masih belum terlalu ramai. Menurut prosedur di klinik mata ini, setelah menuju loket pendaftaran, aku masuk di sebuah ruangan yang berisi banyak sekali alat untuk tes mata. Serangkaian tes yang kulakukan adalah sebagai berikut:

  • Tes Biometri : Pengukuran dimensi pada anatomi mata. Di sini aku disuruh duduk di depan sebuah alat dan aku diminta membelalakkan mata sedangkan petugas di belakang alat mencatat hasil dari tes ini.

  • Tonometri non kontak : Mengukur tekanan di dalam bola mata. Dengan cara menggunakan alat yang akan meniupkan udara ke mata yang terbuka. Jujur agak kaget pas tes ini karena disuruh buka mata dan tiba-tiba “wush” seperti ada yg meniup kencang bola mataku.

  • Uji Refraksi / Tes ketajaman penglihatan : Tes ini cukup awam bahkan di optik pun selalu ada tes ini untuk menentukan ketajaman mata. Tes ini menggunakan kartu snellen atau papan huruf dan angka dengan ukuran beragam. Lalu mata kita akan ditutup satu persatu secara bergantian untuk menentukan apa ada miopi atau hipermetropi.


Setelah melakukan rangkaian tes tersebut, barulah aku diarahkan menuju ruangan dokter. Di sana aku ditanya tentang gejala apa saja yang aku rasakan. Aku melakukan satu tes terakhir bersama sang dokter yaitu pemeriksaan fisik mata dengan menggunakan oftalmoskop. Untuk mengetahui kondisi bagian dalam kelopak mata, kornea, sklera, lensa, pupil, iris, dan cairan dalam bola mata.


Ternyata hasil dari pemeriksaan mataku normal, tidak ada miopi seperti yang aku khawatirkan selama ini, jadi aku tidak perlu memakai kacamata minus. Katarak pun tidak nampak.


Dokter mengatakan bahwa kondisi mataku sangat kering.


GEJALA MATA KERING


Sebetulnya tidak perlu ke dokter mata pun tidak apa-apa ya kalau kalian sudah tau gejala mata kering seperti yang aku alami kemarin. Aku keburu khawatir dan parno dengan ketidaknyamanan mataku jadi nggak tahu harus apa. Beberapa gejala mata kering yang aku alami selama satu bulan ini bisa kalian waspadai juga agar tidak sampai jadi seperti aku:


1. Mata terasa SEpet, PErih, LElah

Kalau sudah begini, kalian harus cepat-cepat waspada dan segera mengatasinya. Bisa dengan cara teteskan Insto Dry Eyes yang mengandung bahan aktif yang bekerja memberikan efek pelumas pada mata. Efeknya adem banget di mata dan ini seperti air mata sungguhan lho! Jadi kapan pun kalian butuh, langsung tetesin aja deh!

Dok. Pribadi


2. Penglihatan kabur terutama setelah menatap layar atau membaca. Kalau sudah begini memang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena setiap hari kita pun nggak bisa lepas dari layar. Jangan kucek mata juga ya teman-teman karena ini juga nanti bisa memperparah keadaan mata kita.


3. Sensitif terhadap cahaya. Cahaya apapun bisa jadi menyilaukan untukku. Makanya kemarin aku sempat memakai kacamata ke mana-mana karena benar-benar silau dan pusing saat terkena cahaya. Bahkan menatap handphone beberapa menit saja sudah buat aku pusing ya.


4. Mata terasa gatal dan tidak nyaman. Jangan sepelein mata jika terasa gatal dan nggak nyaman bahkan sampai ada yang mengganjal. Itu tandanya kamu perlu istirahat. Beri jeda pejamkan mata atau tidak menatap layar dulu selama kurang lebih 5 menit kalau benar-benar merasa mata sudah lelah sekali.



CARA MENGATASI MATA KERING


1. Sering mengedipkan mata dan mengistirahatkan mata saat sedang bekerja di depan layar. Istirahatkan mata selama 20 detik saat sudah menatap layar selama 20 menit. Begitu pula saat baca buku. Ini mencegah agar mata tidak terlalu lelah dan tidak kehilangan kelembabannya.


2. Hindari paparan asap, angin, paparan sinar matahari langsung, dan udara yang kering. Polusi udara dan angin menyebabkan mata kita cepat kering. Sebisa mungkin menghindari paparan tersebut dan menggunakan pelindung untuk mencegahnya. Bisa pakai kacamata agar paparan terik matahari juga tidak langsung mengenai mata kita.


3. Istirahat yang cukup dan kelola stress. Kegiatan sehari-hari kita yang tidak pernah lepas dari layar (terutama layar handphone) menyebabkan mata kelelahan dan bisa mengurangi kadar air mata. untuk itu bisa sering mengistirahatkan mata dan malamnya harus tidur cukup minimal 8 jam untuk orang dewasa.


4. Makan makanan yang mengandung vitamin A dan omega-3. Makanan bergizi juga penting untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Terutama vitamin A dan omega-3 yang dibutuhkan oleh mata. Vitamin A bisa kita dapat dari sayur wortel, buah tomat, dan buah berwarna merah lainnya. Sedangkan kandungan omega-3 banyak di dapat pada ikan-ikanan.


5. Membawa Insto Dry Eyes kemana pun. Penting banget buat aku selalu bawa Insto Dry Eyes ke mana-mana karena kegiatan sehari-hariku kebanyakan di luar rumah, antar jemput anak sekolah, jadi sewaktu-waktu aku butuh untuk mengembalikan kelembaban mataku, aku bisa teteskan kapan saja.


Dok. Pribadi

Pengalamanku tentang masalah mata ini bisa terjadi juga loh di kamu! Baiknya siapin Insto Dry Eyes aja di tas kamu karena bentuknya pun kecil dan nggak berat kan. Tapi sangat membantu banget buat atasin masalah kering di mata.


Share pengalaman kamu juga dong tentang mata kamu. Apa pernah sampai parno kayak aku gini dan buru-buru ke dokter mata?











Minggu, 11 Mei 2025

Seminar Parenting : Peran Orang Tua Terhadap Tontonan Anak


   

Pada Jum'at lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan seminar parenting yang diadakan oleh sekolah anak saya. Bagi yang belum bisa hadir pada pertemuan ini, mungkin rangkuman ini bisa bermanfaat untuk mama-mama sekalian. Kebetulan narasumbernya adalah praktisi di bidang ilmu Psikologi, yaitu Bapak Akhmad Mukhlis, S. Psi, M. A.
    Zaman sekarang, siapa yang tidak kenal gadget? Bahkan anak usia di bawah tiga tahun pun sudah diperkenalkan gadget oleh para orang tua zaman now. Gadget yang tidak asing bagi kita semua adalah handphone. 
    Penggunaan handphone pada masa ini sudah tidak asing lagi. Handphone juga sekarang jadi alat utama bahkan bisa jadi kebutuhan pokok manusia zaman sekarang. Dulu sebelum ada penggunaan handphone yang serba canggih (yang biasa kita gunakan untuk menonton apapun di layar) hanya ada televisi saja.
    Tahun 80-an, di mana awal dari perkembangan produk televisi mulai muncul di Indonesia, anak-anak sudah menunjukkan perilaku yang mengarah pada kecanduan televisi. Anak-anak hanya akan menatap layar televisi lebih lama dan masalah tersebut berdampak pada perilaku sosial mereka. Hal ini tidak hanya menyebabkan anak-anak menjadi malas, namun jauh lebih dari itu, banyak masalah yang ditimbulkan di kemudian hari akibat penggunaan layar yang berlebihan. 

PERBEDAAN LAYAR ZAMAN DULU DAN SEKARANG

Layar zaman dulu :
   Mengajarkan kesabaran karena ada iklan yang nggak bisa di-skip seperti iklan Youtube sekarang. Jadwal siaran acara anak-anak pun terjadwal dan ya hanya bisa nonton di jam-jam dan hari itu saja. Tidak bisa di ulang, sekali ketinggalan episode ya sudah selamat tinggal ceritanya.
  Tapi dari hal-hal itu, anak jadi bisa melatih kesabaran dan apa itu kepuasan pencapaian saat bisa menonton. Kalian pernah ada di zaman ini nggak?
Layar zaman sekarang :
    Membuat anak-anak lebih kompulsif, obsesi tidak terbendung, mengulang-ulang kegiatan yang sama ya karena kemudahan teknologi tontonan sekarang kalau nggak suka bisa di-skip, kalau suka ditonton berulang. Anak-anak tinggal scroll handphone, menonton video pendek, dan kesabaran anak jadi tidak terbentuk. Layar zaman sekarang bikin kita jadi malas, bahkan brain rot.

BERAPA LAMA WAKTU YANG TEPAT UNTUK ANAK SCREEN TIME?

    Ada dua macam tipe layar untuk anak-anak, kita sebut saja ini layar aktif dan layar pasif. Layar aktif membuat anak lebih aktif saat menonton. Contohnya seperti aplikasi edukatif, membaca e-book, belajar coding, menggambar digital, atau berinteraksi dalam kelas daring. Kegiatan layar seperti ini masih membutuhkan anak untuk berpikir serta berinteraksi dari pada hanya duduk diam dan menonton saja.
    Sedangkan layar pasif hanya membuat anak menonton saja, bermain game hiburan, scroll media sosial, dan tidak ada interaksi kognitif.
    Rekomendasi waktu layar anak usia dini menurut UNICEF adalah sebagai berikut:
- Anak usia <1 tahun : tidak boleh screen time sama sekali karena secara fisik belum siap untuk kompeksitas layar.
- Anak usia <2 tahun : tidak boleh lebih dari 1 jam.
- Anak usia 2-5 tahun : tidak lebih dari 2 jam.
- Anak usia 6-10 tahun : sekitar 3 jam-an saja.
Waktu di atas sudah ditentukan oleh ahlinya dan tidak bisa ditawar lagi ya mams karena jika dilanggar, banyak efek negatifnya. Anak menjadi terlalu kebanjiran informasi (overstimulate). Kognitif anak jadi lelah, dampak jangka pendek anak akan kecanduan dan mudah tantrum saat keinginannya tidak terpenuhi. Screen time yang dimaksud di sini adalah semua layar, baik itu layar handphone maupun layar televisi.
    Dampak buruk screen time berlebihan pada anak juga mengakibatkan masalah-masalah pada perkembangan berikut :
- Bahasa : Lambat bahasa, speech delay.
- Kognitif : Hyperactive (karena atensi terganggu)
- Motorik : Kesulitan saat menggunakan pensil, gunting, dan gerakan lain yang membutuhkan motorik halus dan kasar.
- Fisik : Daya tahan tubuh tidak terasah dengan baik karena malas bergerak.

PERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI  ANAK SANGAT PENTING

    Aturan tegas dari orang tua penting sekali dan harus dikomunikasikan dengan anak. Orang tua harus mempunyai kedekatan emosional dulu dengan anak. Memahami dan mendengarkan anak dulu, baru kita bisa masuk ke dalam permainan mereka dan mengambil alih sedikit demi sedikit.
    Orang tua dijadikan teladan oleh anak. Children see children do. Minta izin ke anak saat harus urgent buka handphone menjadi contoh kecil kita menghargai anak kita. Usahakan anak tau apa yang sedang orang tua lakukan dengan hanpdhone-nya.
    Menemani dan mendampingi anak saat mereka screen time sangatlah penting. Sehingga kita bisa ikut aktif berpartisipasi, mendengarkan, dan tidak selalu menghakimi anak. Selain itu, orang tua juga bisa mengarahkan anak pada kegiatan positif yang didukung oleh lingkungan ramah anak. 


Terima kasih mams telah membaca sampai akhir. Apabila ada saran atau pengalaman mama-mama selama menghadapi anak screen time boleh ditulis di kolom komentar :)
    

Kamis, 14 November 2024

Guru Terbaik (Part 1)

Pernahkah kalian merasa bahwa kejadian yang telah terjadi di kehidupan kalian adalah bentuk dari pemikiran kalian sendiri?
Ya, ketidakbahagiaan dan bahkan kebahagiaan pun sebenarnya bisa kalian ciptakan sendiri. Tapi yang jadi masalah, apakah benak kita, pikiran kita selalu dalam keadaan yang memungkinkan kebahagiaan akan terus dirasakan? TIDAK. Tidak sama sekali. Manusiawi dan wajar jika manusia merasakan berbagai macam emosi seperti marah, sedih, kecewa, terkhianati, bahagia, terharu, dan perasaan emosi lainnya yang tentunya satu hari saja bisa bermacam emosi yang dirasa.

PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK

    Pernah mengalami pahit, manis, asam kehidupan yang dulu sepertinya tidak bisa ku lalui, namun setelah sampai di titik ini, menoleh ke belakang dan bergumam, "Ternyata aku bisa melewati semuanya dan berada di sini, saat ini, aku sudah hebat."
Berpikir bahwa segala sesuatunya sekarang jadi akan lebih ringan karena aku bisa melalui semua walau dengan tertatih. Untuk ke depannya, hanya perlu ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi nantinya. Bisa? Ya nggak semudah itu! Manusia hidup untuk terus belajar. Ada yang pernah bilang ke aku, "Kalau nggak mau belajar ya jangan hidup, kalau nggak mau capek ya mati aja!"
Sarkas memang, tapi langsung mengena ke aku yang biasanya 'hang heng' atau lola ini. Benar juga perkataannya, kita lahir dengan tidak membawa apapun selain kemampuan bawaan refleks. Selebihnya, kita semua belajar. Belajar berjalan, belajar berbicara, belajar cara makan, belajar mengelola emosi, bahkan hingga detik aku menulis ini pun aku merasa masih perlu banyak belajar juga.

    Dulu selepas lulus SMA, aku sangat ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah yang menurutku pada saat itu tidak terjangkau biayanya. Tidak pernah memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu untuk membayar uang pangkal kuliah (tahun 2012 belum ada UKT), tidak pernah terpikirkan juga bagaimana akhirnya aku bisa membayarnya hingga lunas. Tapi Tuhan Maha tau. Dia yang memberikan jalan kepadaku yang hanya bocah SMA usia 16 tahun, tanpa aku pikirkan namun tetap aku inginkan, yaitu berkuliah. Pernah terbesit dalam pikiran bahwa setelah lulus SMA nanti aku akan langsung bekerja kantoran. Menjadi seorang banker atau pramugari tidak buruk juga pikirku. Hanya dua pekerjaan itu yang menurutku cocok untukku saat itu. Banker pada waktu itu bisa menerima karyawan dengan lulusan SMA, begitu pun pramugari, hanya perlu memperhatikan tinggi badan, cantik, bahasa Inggris, dan pikirku aku masuk kriteria mereka. Tapi sayangnya dua pekerjaan tersebut tidak tertanam sampai ke dalam benakku dan tidak melulu terpikirkan sampai sebegitunya. Justru keinginan untuk kuliah lah yang selalu ada dalam benakku. Semesta mengabulkannya. Allah mengabulkannya. Kekuatan pikiranku mengalahkan segalanya. Aku bisa berkuliah dengan jerih payah yang tidak kusangka akan membawaku sampai pada titik itu saat itu.

PERCAYA PADA KEKUATAN PIKIRAN

    Kejadian-kejadian beruntun yang kamu alami sekarang ini tentu saja bukan sebuah kebetulan semata. Selain karena garis takdir Allah, percayakah kalian bahwa kekuatan pikiran kalian juga mempengaruhi keberlangsungan hidup kalian hingga saat ini?

    Ada seseorang terlahir dari keluarga yang pas-pasan. Menjalani hari-hari dengan penuh gerutu. Ah, dia mah enak anak orang kaya tidak perlu mikir mau kerja apa. Ah, dia mah enak dapat warisan gak perlu mikir modal usaha. Ah suami dia kaya, aku mah kerja setahun mana dapat duit segitu?
See? Bayangkan apa yang terjadi dalam hidupnya? Ya, betul. Pikirannya akan membawanya untuk tetap di situ-situ aja. Nggak berkembang. Nggak termotivasi. Hanya mengeluh dan secara tidak langsung mengutuk diri sendiri agar tidak ke mana-mana. Pikirannya yang selalu mencari alasan untuk seseorang yang sukses, malah menyudutkan dirinya sendiri dan tidak bertindak apa pun untuk hidupnya. Pikirannya membawanya untuk benar-benar miskin dan tidak punya apa-apa. Percaya nggak? Kalo aku percaya karena memang sudah mengalaminya sendiri :)

Bagaimana pengalaman kalian? Jika mungkin pengalamanku ternyata sama dengan kalian, boleh dishare di kolom komentar dong. Terima kasih.

    

Minggu, 23 Juni 2024

3 Level Parenting, Kamu di Fase Apa?


Parenting Hat (topi parenting dalam kehidupan sebagai orang tua sangat penting untuk kita sadari. Sebagai orang tua kita akan memakai topi yang berbeda di setiap tahap usia anak. Namun terkadang, ketidakpercayaan kita sebagai orang tua terhadap anak menyebabkan kita tidak pernah berganti topi parenting. Dalam beberapa kasus, anak akan merasa tidak nyaman dan terganggu oleh orang tua sendiri akibat kesalahan orang tua dalam menerapkan topi parenting ini. Sebetulnya, apa sih topi parenting atau parenting hat ini? Sebagai orang tua, kita harus berubah seiring dengan perubahan anak-anak kita. Anak ketika beranjak remaja, sudah tiak bisa lagi diperlakukan seperti balita. Itulah gunanya topi parenting ini, 3 topi yang memainkan peranan berbeda sesuai dengan tahap kehidupan anak. Inilah prinsip 3 topi dalam parenting menurut Arun Gogna dalam bukunya, Lasting Gifts You Can Give Your Children:


  1. Controling Hat (Topi Pengontrol) usia 0-9 tahun

Pada fase ini orang tua mengatur semua kegiatan anak. Mulai dari mandi, makan, jam tidur, dan semua hal tentang anak akan orang tua atur sedemikian rupa. Orang tua akan buat aturan untuk anak, ikut kontrol semua kegiatan dan apa pun kebutuhan anak. Istilahnya ikut main di lapangan juga. Di tahap ini orang tua masih berhak menegur dan meluruskan apa saja yang menurut orang tua kurang pas bagi mereka. Hal ini termasuk membiasakan anak pada hal-hal positif, membantu anak memilah yang baik dan buruk, agar saat dia menuju fase selanjutnya (>9tahun) mereka sudah bisa dan terbiasa melakukan tugas dan tanggung jawab pada diri sendiri tanpa harus disuruh-suruh lagi.


  1. Coaching Hat (Topi Pelatih) usia 9-18 tahun

Ketika sudah memasuki usia ini, anak diharapkan telah mengerti dan memahami aturan antara orang tua dan anak yang telah disepakati. Orang tua sudah tidak terlalu mengontrol anak tetapi lebih ke mengingatkan. Anak lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Tidak melulu semuanya harus disuruh atau diatur lagi. Bukankah coach tidak ikut main dilapangan kan?


  1. Consulting Hat (Topi Konsultan) usia >18 tahun

Fase ini mungkin menjadi fase orang tua untuk melepas anak. Menjadikan anak sebagai individu yang siap berbaur di dalam masyarakat. Orang tua akan memainkan peran sebagai konsultan saja. Kepercayaan orang tua terhadap apa pun keputusan anak dalam fase ini memang terasa agak berat bagi para orang tua. Namun beginilah fase parenting dan tugas kita menghantarkan anak pada kesuksesan dan kepercayaan dirinya. Orang tua sudah tidak lagi mengatur keputusan hidup anak. Hanya menjadi konsultan saja. Dan sebagai seorang konsultan sebisa mungkin tidak memberi saran ketika tidak ditanya.


Menjadi orang tua memang perlu terus - menerus belajar. Ketidaktahuan dan keterbatasan ilmu orang tua kita jadikan alasan untuk tutup mata dan mewariskan semua kesalahan perenting pada anak. Yuk menjadi orang tua yang asik untuk anak-anak kita.


Dari Limbah Jadi Mainan Anak: Solusi Edukasi dan Lingkungan dalam Satu Sentuhan

     Bukir, Kota Pasuruan, Jawa Timur adalah salah satu penghasil mebel terbesar di Jawa Timur. Tidak kalah dengan kota Jepara, mebel di Kot...