Kamis, 15 Mei 2025

Mata Kering : Jangan Buru-buru ke Dokter!

Mata adalah jendela dunia. Benar-benar jendela dunia. Dari mata aku bisa melihat dan mengetahui semua yang ada di dunia ini. Walau aku nggak bisa melihat yang kasat mata sih, jangan sampai! Lol.

Snellen untuk periksa mata. Sumber : tokopedia.com



Tapi beberapa waktu lalu, jendela duniaku ini hampir kehilangan kemampuannya. Sampai-sampai aku sempat memeriksakannya ke dokter mata. Saat itu mataku terasa SEpet, PErih, dan LElah. Baru lihat layar sebentar, sudah buru-buru kucek-kucek mata karena aku merasa penglihatanku terganggu. Buram.

Nggak cuma menatap layar saja, bahkan saat berkendara mataku nggak bisa melihat dengan jelas. Berkali-kali aku mengucek mata, berharap buram di mataku hilang.

Selama satu bulan aku bertahan dengan keadaan mata yang nggak nyaman. Lalu aku putuskan untuk ke dokter mata. Aku berpikir dan bersiap kalau saja mataku terkena rabun jauh atau miopi.

HASIL PERIKSA KE DOKTER MATA

Hari di mana aku mendatangi klinik mata. Menunggu antrean tidak terlalu lama karena aku ke sana jam 8 pagi jadi masih belum terlalu ramai. Menurut prosedur di klinik mata ini, setelah menuju loket pendaftaran, aku masuk di sebuah ruangan yang berisi banyak sekali alat untuk tes mata. Serangkaian tes yang kulakukan adalah sebagai berikut:

  • Tes Biometri : Pengukuran dimensi pada anatomi mata. Di sini aku disuruh duduk di depan sebuah alat dan aku diminta membelalakkan mata sedangkan petugas di belakang alat mencatat hasil dari tes ini.

  • Tonometri non kontak : Mengukur tekanan di dalam bola mata. Dengan cara menggunakan alat yang akan meniupkan udara ke mata yang terbuka. Jujur agak kaget pas tes ini karena disuruh buka mata dan tiba-tiba “wush” seperti ada yg meniup kencang bola mataku.

  • Uji Refraksi / Tes ketajaman penglihatan : Tes ini cukup awam bahkan di optik pun selalu ada tes ini untuk menentukan ketajaman mata. Tes ini menggunakan kartu snellen atau papan huruf dan angka dengan ukuran beragam. Lalu mata kita akan ditutup satu persatu secara bergantian untuk menentukan apa ada miopi atau hipermetropi.


Setelah melakukan rangkaian tes tersebut, barulah aku diarahkan menuju ruangan dokter. Di sana aku ditanya tentang gejala apa saja yang aku rasakan. Aku melakukan satu tes terakhir bersama sang dokter yaitu pemeriksaan fisik mata dengan menggunakan oftalmoskop. Untuk mengetahui kondisi bagian dalam kelopak mata, kornea, sklera, lensa, pupil, iris, dan cairan dalam bola mata.


Ternyata hasil dari pemeriksaan mataku normal, tidak ada miopi seperti yang aku khawatirkan selama ini, jadi aku tidak perlu memakai kacamata minus. Katarak pun tidak nampak.


Dokter mengatakan bahwa kondisi mataku sangat kering.


GEJALA MATA KERING


Sebetulnya tidak perlu ke dokter mata pun tidak apa-apa ya kalau kalian sudah tau gejala mata kering seperti yang aku alami kemarin. Aku keburu khawatir dan parno dengan ketidaknyamanan mataku jadi nggak tahu harus apa. Beberapa gejala mata kering yang aku alami selama satu bulan ini bisa kalian waspadai juga agar tidak sampai jadi seperti aku:


1. Mata terasa SEpet, PErih, LElah

Kalau sudah begini, kalian harus cepat-cepat waspada dan segera mengatasinya. Bisa dengan cara teteskan Insto Dry Eyes yang mengandung bahan aktif yang bekerja memberikan efek pelumas pada mata. Efeknya adem banget di mata dan ini seperti air mata sungguhan lho! Jadi kapan pun kalian butuh, langsung tetesin aja deh!

Dok. Pribadi


2. Penglihatan kabur terutama setelah menatap layar atau membaca. Kalau sudah begini memang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena setiap hari kita pun nggak bisa lepas dari layar. Jangan kucek mata juga ya teman-teman karena ini juga nanti bisa memperparah keadaan mata kita.


3. Sensitif terhadap cahaya. Cahaya apapun bisa jadi menyilaukan untukku. Makanya kemarin aku sempat memakai kacamata ke mana-mana karena benar-benar silau dan pusing saat terkena cahaya. Bahkan menatap handphone beberapa menit saja sudah buat aku pusing ya.


4. Mata terasa gatal dan tidak nyaman. Jangan sepelein mata jika terasa gatal dan nggak nyaman bahkan sampai ada yang mengganjal. Itu tandanya kamu perlu istirahat. Beri jeda pejamkan mata atau tidak menatap layar dulu selama kurang lebih 5 menit kalau benar-benar merasa mata sudah lelah sekali.



CARA MENGATASI MATA KERING


1. Sering mengedipkan mata dan mengistirahatkan mata saat sedang bekerja di depan layar. Istirahatkan mata selama 20 detik saat sudah menatap layar selama 20 menit. Begitu pula saat baca buku. Ini mencegah agar mata tidak terlalu lelah dan tidak kehilangan kelembabannya.


2. Hindari paparan asap, angin, paparan sinar matahari langsung, dan udara yang kering. Polusi udara dan angin menyebabkan mata kita cepat kering. Sebisa mungkin menghindari paparan tersebut dan menggunakan pelindung untuk mencegahnya. Bisa pakai kacamata agar paparan terik matahari juga tidak langsung mengenai mata kita.


3. Istirahat yang cukup dan kelola stress. Kegiatan sehari-hari kita yang tidak pernah lepas dari layar (terutama layar handphone) menyebabkan mata kelelahan dan bisa mengurangi kadar air mata. untuk itu bisa sering mengistirahatkan mata dan malamnya harus tidur cukup minimal 8 jam untuk orang dewasa.


4. Makan makanan yang mengandung vitamin A dan omega-3. Makanan bergizi juga penting untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Terutama vitamin A dan omega-3 yang dibutuhkan oleh mata. Vitamin A bisa kita dapat dari sayur wortel, buah tomat, dan buah berwarna merah lainnya. Sedangkan kandungan omega-3 banyak di dapat pada ikan-ikanan.


5. Membawa Insto Dry Eyes kemana pun. Penting banget buat aku selalu bawa Insto Dry Eyes ke mana-mana karena kegiatan sehari-hariku kebanyakan di luar rumah, antar jemput anak sekolah, jadi sewaktu-waktu aku butuh untuk mengembalikan kelembaban mataku, aku bisa teteskan kapan saja.


Dok. Pribadi

Pengalamanku tentang masalah mata ini bisa terjadi juga loh di kamu! Baiknya siapin Insto Dry Eyes aja di tas kamu karena bentuknya pun kecil dan nggak berat kan. Tapi sangat membantu banget buat atasin masalah kering di mata.


Share pengalaman kamu juga dong tentang mata kamu. Apa pernah sampai parno kayak aku gini dan buru-buru ke dokter mata?











Minggu, 11 Mei 2025

Seminar Parenting : Peran Orang Tua Terhadap Tontonan Anak


   

Pada Jum'at lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan seminar parenting yang diadakan oleh sekolah anak saya. Bagi yang belum bisa hadir pada pertemuan ini, mungkin rangkuman ini bisa bermanfaat untuk mama-mama sekalian. Kebetulan narasumbernya adalah praktisi di bidang ilmu Psikologi, yaitu Bapak Akhmad Mukhlis, S. Psi, M. A.
    Zaman sekarang, siapa yang tidak kenal gadget? Bahkan anak usia di bawah tiga tahun pun sudah diperkenalkan gadget oleh para orang tua zaman now. Gadget yang tidak asing bagi kita semua adalah handphone. 
    Penggunaan handphone pada masa ini sudah tidak asing lagi. Handphone juga sekarang jadi alat utama bahkan bisa jadi kebutuhan pokok manusia zaman sekarang. Dulu sebelum ada penggunaan handphone yang serba canggih (yang biasa kita gunakan untuk menonton apapun di layar) hanya ada televisi saja.
    Tahun 80-an, di mana awal dari perkembangan produk televisi mulai muncul di Indonesia, anak-anak sudah menunjukkan perilaku yang mengarah pada kecanduan televisi. Anak-anak hanya akan menatap layar televisi lebih lama dan masalah tersebut berdampak pada perilaku sosial mereka. Hal ini tidak hanya menyebabkan anak-anak menjadi malas, namun jauh lebih dari itu, banyak masalah yang ditimbulkan di kemudian hari akibat penggunaan layar yang berlebihan. 

PERBEDAAN LAYAR ZAMAN DULU DAN SEKARANG

Layar zaman dulu :
   Mengajarkan kesabaran karena ada iklan yang nggak bisa di-skip seperti iklan Youtube sekarang. Jadwal siaran acara anak-anak pun terjadwal dan ya hanya bisa nonton di jam-jam dan hari itu saja. Tidak bisa di ulang, sekali ketinggalan episode ya sudah selamat tinggal ceritanya.
  Tapi dari hal-hal itu, anak jadi bisa melatih kesabaran dan apa itu kepuasan pencapaian saat bisa menonton. Kalian pernah ada di zaman ini nggak?
Layar zaman sekarang :
    Membuat anak-anak lebih kompulsif, obsesi tidak terbendung, mengulang-ulang kegiatan yang sama ya karena kemudahan teknologi tontonan sekarang kalau nggak suka bisa di-skip, kalau suka ditonton berulang. Anak-anak tinggal scroll handphone, menonton video pendek, dan kesabaran anak jadi tidak terbentuk. Layar zaman sekarang bikin kita jadi malas, bahkan brain rot.

BERAPA LAMA WAKTU YANG TEPAT UNTUK ANAK SCREEN TIME?

    Ada dua macam tipe layar untuk anak-anak, kita sebut saja ini layar aktif dan layar pasif. Layar aktif membuat anak lebih aktif saat menonton. Contohnya seperti aplikasi edukatif, membaca e-book, belajar coding, menggambar digital, atau berinteraksi dalam kelas daring. Kegiatan layar seperti ini masih membutuhkan anak untuk berpikir serta berinteraksi dari pada hanya duduk diam dan menonton saja.
    Sedangkan layar pasif hanya membuat anak menonton saja, bermain game hiburan, scroll media sosial, dan tidak ada interaksi kognitif.
    Rekomendasi waktu layar anak usia dini menurut UNICEF adalah sebagai berikut:
- Anak usia <1 tahun : tidak boleh screen time sama sekali karena secara fisik belum siap untuk kompeksitas layar.
- Anak usia <2 tahun : tidak boleh lebih dari 1 jam.
- Anak usia 2-5 tahun : tidak lebih dari 2 jam.
- Anak usia 6-10 tahun : sekitar 3 jam-an saja.
Waktu di atas sudah ditentukan oleh ahlinya dan tidak bisa ditawar lagi ya mams karena jika dilanggar, banyak efek negatifnya. Anak menjadi terlalu kebanjiran informasi (overstimulate). Kognitif anak jadi lelah, dampak jangka pendek anak akan kecanduan dan mudah tantrum saat keinginannya tidak terpenuhi. Screen time yang dimaksud di sini adalah semua layar, baik itu layar handphone maupun layar televisi.
    Dampak buruk screen time berlebihan pada anak juga mengakibatkan masalah-masalah pada perkembangan berikut :
- Bahasa : Lambat bahasa, speech delay.
- Kognitif : Hyperactive (karena atensi terganggu)
- Motorik : Kesulitan saat menggunakan pensil, gunting, dan gerakan lain yang membutuhkan motorik halus dan kasar.
- Fisik : Daya tahan tubuh tidak terasah dengan baik karena malas bergerak.

PERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI  ANAK SANGAT PENTING

    Aturan tegas dari orang tua penting sekali dan harus dikomunikasikan dengan anak. Orang tua harus mempunyai kedekatan emosional dulu dengan anak. Memahami dan mendengarkan anak dulu, baru kita bisa masuk ke dalam permainan mereka dan mengambil alih sedikit demi sedikit.
    Orang tua dijadikan teladan oleh anak. Children see children do. Minta izin ke anak saat harus urgent buka handphone menjadi contoh kecil kita menghargai anak kita. Usahakan anak tau apa yang sedang orang tua lakukan dengan hanpdhone-nya.
    Menemani dan mendampingi anak saat mereka screen time sangatlah penting. Sehingga kita bisa ikut aktif berpartisipasi, mendengarkan, dan tidak selalu menghakimi anak. Selain itu, orang tua juga bisa mengarahkan anak pada kegiatan positif yang didukung oleh lingkungan ramah anak. 


Terima kasih mams telah membaca sampai akhir. Apabila ada saran atau pengalaman mama-mama selama menghadapi anak screen time boleh ditulis di kolom komentar :)
    

Kamis, 14 November 2024

Guru Terbaik (Part 1)

Pernahkah kalian merasa bahwa kejadian yang telah terjadi di kehidupan kalian adalah bentuk dari pemikiran kalian sendiri?
Ya, ketidakbahagiaan dan bahkan kebahagiaan pun sebenarnya bisa kalian ciptakan sendiri. Tapi yang jadi masalah, apakah benak kita, pikiran kita selalu dalam keadaan yang memungkinkan kebahagiaan akan terus dirasakan? TIDAK. Tidak sama sekali. Manusiawi dan wajar jika manusia merasakan berbagai macam emosi seperti marah, sedih, kecewa, terkhianati, bahagia, terharu, dan perasaan emosi lainnya yang tentunya satu hari saja bisa bermacam emosi yang dirasa.

PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK

    Pernah mengalami pahit, manis, asam kehidupan yang dulu sepertinya tidak bisa ku lalui, namun setelah sampai di titik ini, menoleh ke belakang dan bergumam, "Ternyata aku bisa melewati semuanya dan berada di sini, saat ini, aku sudah hebat."
Berpikir bahwa segala sesuatunya sekarang jadi akan lebih ringan karena aku bisa melalui semua walau dengan tertatih. Untuk ke depannya, hanya perlu ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi nantinya. Bisa? Ya nggak semudah itu! Manusia hidup untuk terus belajar. Ada yang pernah bilang ke aku, "Kalau nggak mau belajar ya jangan hidup, kalau nggak mau capek ya mati aja!"
Sarkas memang, tapi langsung mengena ke aku yang biasanya 'hang heng' atau lola ini. Benar juga perkataannya, kita lahir dengan tidak membawa apapun selain kemampuan bawaan refleks. Selebihnya, kita semua belajar. Belajar berjalan, belajar berbicara, belajar cara makan, belajar mengelola emosi, bahkan hingga detik aku menulis ini pun aku merasa masih perlu banyak belajar juga.

    Dulu selepas lulus SMA, aku sangat ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah yang menurutku pada saat itu tidak terjangkau biayanya. Tidak pernah memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu untuk membayar uang pangkal kuliah (tahun 2012 belum ada UKT), tidak pernah terpikirkan juga bagaimana akhirnya aku bisa membayarnya hingga lunas. Tapi Tuhan Maha tau. Dia yang memberikan jalan kepadaku yang hanya bocah SMA usia 16 tahun, tanpa aku pikirkan namun tetap aku inginkan, yaitu berkuliah. Pernah terbesit dalam pikiran bahwa setelah lulus SMA nanti aku akan langsung bekerja kantoran. Menjadi seorang banker atau pramugari tidak buruk juga pikirku. Hanya dua pekerjaan itu yang menurutku cocok untukku saat itu. Banker pada waktu itu bisa menerima karyawan dengan lulusan SMA, begitu pun pramugari, hanya perlu memperhatikan tinggi badan, cantik, bahasa Inggris, dan pikirku aku masuk kriteria mereka. Tapi sayangnya dua pekerjaan tersebut tidak tertanam sampai ke dalam benakku dan tidak melulu terpikirkan sampai sebegitunya. Justru keinginan untuk kuliah lah yang selalu ada dalam benakku. Semesta mengabulkannya. Allah mengabulkannya. Kekuatan pikiranku mengalahkan segalanya. Aku bisa berkuliah dengan jerih payah yang tidak kusangka akan membawaku sampai pada titik itu saat itu.

PERCAYA PADA KEKUATAN PIKIRAN

    Kejadian-kejadian beruntun yang kamu alami sekarang ini tentu saja bukan sebuah kebetulan semata. Selain karena garis takdir Allah, percayakah kalian bahwa kekuatan pikiran kalian juga mempengaruhi keberlangsungan hidup kalian hingga saat ini?

    Ada seseorang terlahir dari keluarga yang pas-pasan. Menjalani hari-hari dengan penuh gerutu. Ah, dia mah enak anak orang kaya tidak perlu mikir mau kerja apa. Ah, dia mah enak dapat warisan gak perlu mikir modal usaha. Ah suami dia kaya, aku mah kerja setahun mana dapat duit segitu?
See? Bayangkan apa yang terjadi dalam hidupnya? Ya, betul. Pikirannya akan membawanya untuk tetap di situ-situ aja. Nggak berkembang. Nggak termotivasi. Hanya mengeluh dan secara tidak langsung mengutuk diri sendiri agar tidak ke mana-mana. Pikirannya yang selalu mencari alasan untuk seseorang yang sukses, malah menyudutkan dirinya sendiri dan tidak bertindak apa pun untuk hidupnya. Pikirannya membawanya untuk benar-benar miskin dan tidak punya apa-apa. Percaya nggak? Kalo aku percaya karena memang sudah mengalaminya sendiri :)

Bagaimana pengalaman kalian? Jika mungkin pengalamanku ternyata sama dengan kalian, boleh dishare di kolom komentar dong. Terima kasih.

    

Minggu, 23 Juni 2024

3 Level Parenting, Kamu di Fase Apa?


Parenting Hat (topi parenting dalam kehidupan sebagai orang tua sangat penting untuk kita sadari. Sebagai orang tua kita akan memakai topi yang berbeda di setiap tahap usia anak. Namun terkadang, ketidakpercayaan kita sebagai orang tua terhadap anak menyebabkan kita tidak pernah berganti topi parenting. Dalam beberapa kasus, anak akan merasa tidak nyaman dan terganggu oleh orang tua sendiri akibat kesalahan orang tua dalam menerapkan topi parenting ini. Sebetulnya, apa sih topi parenting atau parenting hat ini? Sebagai orang tua, kita harus berubah seiring dengan perubahan anak-anak kita. Anak ketika beranjak remaja, sudah tiak bisa lagi diperlakukan seperti balita. Itulah gunanya topi parenting ini, 3 topi yang memainkan peranan berbeda sesuai dengan tahap kehidupan anak. Inilah prinsip 3 topi dalam parenting menurut Arun Gogna dalam bukunya, Lasting Gifts You Can Give Your Children:


  1. Controling Hat (Topi Pengontrol) usia 0-9 tahun

Pada fase ini orang tua mengatur semua kegiatan anak. Mulai dari mandi, makan, jam tidur, dan semua hal tentang anak akan orang tua atur sedemikian rupa. Orang tua akan buat aturan untuk anak, ikut kontrol semua kegiatan dan apa pun kebutuhan anak. Istilahnya ikut main di lapangan juga. Di tahap ini orang tua masih berhak menegur dan meluruskan apa saja yang menurut orang tua kurang pas bagi mereka. Hal ini termasuk membiasakan anak pada hal-hal positif, membantu anak memilah yang baik dan buruk, agar saat dia menuju fase selanjutnya (>9tahun) mereka sudah bisa dan terbiasa melakukan tugas dan tanggung jawab pada diri sendiri tanpa harus disuruh-suruh lagi.


  1. Coaching Hat (Topi Pelatih) usia 9-18 tahun

Ketika sudah memasuki usia ini, anak diharapkan telah mengerti dan memahami aturan antara orang tua dan anak yang telah disepakati. Orang tua sudah tidak terlalu mengontrol anak tetapi lebih ke mengingatkan. Anak lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Tidak melulu semuanya harus disuruh atau diatur lagi. Bukankah coach tidak ikut main dilapangan kan?


  1. Consulting Hat (Topi Konsultan) usia >18 tahun

Fase ini mungkin menjadi fase orang tua untuk melepas anak. Menjadikan anak sebagai individu yang siap berbaur di dalam masyarakat. Orang tua akan memainkan peran sebagai konsultan saja. Kepercayaan orang tua terhadap apa pun keputusan anak dalam fase ini memang terasa agak berat bagi para orang tua. Namun beginilah fase parenting dan tugas kita menghantarkan anak pada kesuksesan dan kepercayaan dirinya. Orang tua sudah tidak lagi mengatur keputusan hidup anak. Hanya menjadi konsultan saja. Dan sebagai seorang konsultan sebisa mungkin tidak memberi saran ketika tidak ditanya.


Menjadi orang tua memang perlu terus - menerus belajar. Ketidaktahuan dan keterbatasan ilmu orang tua kita jadikan alasan untuk tutup mata dan mewariskan semua kesalahan perenting pada anak. Yuk menjadi orang tua yang asik untuk anak-anak kita.


Stop! Jangan Teruskan Hubungan Seperti Ini!

Ada yang pernah bilang.
"Kamu akan benar-benar merasa sayang, saat kamu telah kehilangan." 
Ya, memang benar adanya. Tapi memang hal itulah yang harus kamu lakukan saat ada seorang laki-laki yang menyakitimu atau menyia-nyiakanmu. Kamu harus berani walk away. Keluar dari sana, dari hubungan itu. Kamu akan terus berputar pada masalah itu jika kamu tetap berada di posisimu.

Namun ketika kamu walk away, laki-laki akan mulai berpikir kamu adalah wanita yang "the only one" dia pasti akan sangat menyesal telah memperlakukanmu seperti itu, sehingga dia pasti akan kembali padamu, memohon untuk kembali kepadamu.

Eits tapi tunggu dulu. Jangan langsung terima cintanya kembali kalau belum kamu perhatikan hal-hal ini :

1. Kesalahan dia sepele.
Mungkin laki-laki memang sering membuat kesalahan dan akhirnya membuatmu merasa jengkel dan marah. Seperti dia sering terlambat pada acara tertentu, dia hanya sibuk bermain game, dia kurang giat bekerja, atau pun kamu kesal karena dia tidak peka dan menggantungmu berlama-lama. Hal ini sebetulnya masih dalam tahap kasus hubungan yang bisa dibicarakan dan dikomunikasikan. Tapi kalau dia masih tetap saja, mending kalian walk away dan biarkan mereka berpikir dulu apa yang harusnya mereka lakukan terhadap kalian. Dan jika laki-laki sudah menyadari kesalahannya, dia akan menghubungimu kembali dan memohon agar hubungan kalian diperbaiki. Boleh kalian terima lagi apabila sudah ada kesepakatan tentang tidak mengulangi kesalahan yang lalu dan kalian juga harus jual mahal. Tetap fokus pada diri kalian untuk meningkatkan value kalian. Jangan habiskan fokusmu pada masalah dengan laki-laki saja.

2. Dia kasar dan redflag. Jika kamu menemukan laki-laki yang kasar, sering mengumpat, dan terlihat tidak sabaran, nope! Jangan kamu sekali-kali kembali pada dia. Sudah betul kamu walk away dan biarkan dia menyesali perbuatannya ke kamu seumur hidup. Bikin dia tidak bisa melupakanmu tapi beri dia pelajaran juga untuk tidak kembali padanya. Semoga di sini tidak ada laki-laki yang memperlakukan kalian seperti itu. Kalian para wanita harus tetap menjaga kewarasan dengan tidak berurusan lagi sama laki-laki redflag. Berani keluar dari zonamu. Fokus dengan hal-hal baik di depanmu. Fokus dengan pekerjaanmu, pencapaian yang akan kamu lakukan, dan goals-goals yang kamu cita-citakan.

3. Selingkuh tidak termaafkan.
Ya benar. Apa bila kamu menjumpai laki-laki yang selingkuh darimu. Segera tinggalkan! Jangan berpikir lebih lama dan kamu harus cepat-cepat pergi darinya. Komitmen yang baik adalah yang tidak mendua, apalagi tiga. Tidak ada alasan untuk kesalahan yang memang disengaja ini. Aku tidak bilang kalau selingkuh itu tidak bisa berubah, namun hal ini bisa merusak mentalmu secara perlahan, melemahkan fisikmu secara tidak sadar dan perlahan kamu akan kehilangan kepercayaan dirimu. So, jangan sampai itu terjadi kepadamu. Hargai dirimu, otakmu, tubuhmu, beri dirimu kebahagiaan yang tidak melulu bersumber dari pasangan. Cari kebahagiaan lain untuk meningkatkan value mu sendiri.

Motivasi Aja Nggak Cukup!

Bersama tulisan ini, aku akan membahas sedikit biografi dari seseorang yang kukagumi sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu. Aku kagum dengan isi tulisannya di jeyjingga.com dan beberapa postingan feeds-nya yang bercaption "enak dibaca". Ya, aku baca tulisannya begitu indah sampai aku seolah mendengar suara dan intonasi bicara seseorang saat aku membaca tulisan dari Kak Jihan Mawaddah.

Kak Jihan yang saat ini menjabat sebagai Ketua komunitas menulis One Day One Post (ODOP) dan menjadi anggota pada komunitas menulis lainnya, memiliki nama pena "Jingga". Kak Jihan yang punya segudang prestasi dalam menjuarai berbagai macam lomba menulis kini menekuni blog-blog yang ia buat. Sudah tidak terhitung berapa ribu artikel yang sudah ia hasilkan selama ini. Berawal dari suka ngeblog saat SMP dan benar-benar menekuninya di tahun 2018, Kak Jihan saat ini sudah mendapatkan penghasilan sendiri dari blognya. Selain blog, ternyata kak Jihan juga pernah menulis 15 buku antologi (hingga Juli 2020) dan 1 buku solo yang berjudul Narasi Gurunda yang terbit pada Desember 2019.

Sebagai ibu rumah tangga yang produktif, kini Kak Jihan menjadikan menulis sebagai pekerjaan utamanya. Pengalaman dan jam terbang menulis menurutnya sangat penting untuk benar-benar menekuni pekerjaan ini. Pada kesempatan mewawancarai Kak Jihan via Whatsapp, aku sempat bertanya bagaimana tips untuk penulis pemula sepertiku bisa memulai semuanya. 

"Tips biar istikamah sederhana aja; tentukan BIG WHY kenapa kita melakukan itu, tujuannya apa?

Kalo kita ngga cukup termotivasi untuk mencapainya dan akhirnya ga konsisten berarti tujuannya kurang mengena dan mungkin juga kurang kuat.
tentukan goals jangka pendek dan juga jangka panjang, trus kasih timeline harus dicapai dalam waktu berapa lama.
itu sih aku." Kata kak Jihan via Whatsapp.

Dari situ aku berpikir kalau motivasi yang aku miliki sekarang ternyata masih belum cukup untuk disandingkan dengan effort kak Jihan yang selama ini berusaha menulis setiap hari, dan dia disiplin dengan goals yang dia buat sendiri. Ya, setiap hari! Kalau mau jadi penulis ya nulis, ya baca, banyak nulis dan banyak baca. Buat goals yang ingin dicapai dan tentukan mau diwujudkan berapa lama. Segera kah? Atau malah enak-enakan ulur waktu hingga waktu yang tak terbatas?
Mengurus anak juga bukan hal yang bisa dijadikan alasan untuk tidak produktif. Kak Jihan mencontohkannya dengan cara pas anak sekolah, itulah kesempatannya untuk bekerja dan pada waktu itulah dia gunakan sebagai waktu kerjanya.

So, menjadi penulis terlihat gampang-gampang susah ya? Tapi dengan terus sering melatih kemampuan nulis kita, nulis tiap hari, nulis terus, suatu waktu kita akan bisa mencapai goals menjadi penulis seperti yang kita inginkan.

Jumat, 21 Juni 2024

Jangan Salah Pilih Sekolah untuk Balita Anda!

Di zaman serba modern ini, anak usia balita atau di bawah lima tahun sudah bisa memiliki kegiatan sekolah. Tak jarang mulai banyak bermunculan sekolah-sekolah untuk anak usia 3 tahun bahkan usia 1 tahun pun sekarang ada sekolahnya. Nah sebetulnya, penting gak sih para orang tua menyekolahkan anak di usia yang terbilang cukup dini?


Perlu diingat, usia balita adalah usia emas untuk meningkatkan dan melatih motorik kasar dan motorik halus anak yang tentunya akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak kedepannya. Sah-sah saja jika para orang tua ingin menyekolahkan anaknya karena sang anak juga akan berlatih berinteraksi dengan orang lain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Usia balita biasanya masuk ke dalam Kelompok Bermain (KB) lalu lanjut ke jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Namun perlu diingat pula, para orang tua jangan sembarangan memilih sekolah terutama untuk anak usia balitanya. Nah, apa saja kriteria sekolah usia balita yang perlu orang tua ketahui? Simak penjelasan berikut:


  1. Tidak ada PR Calistung kecuali kegiatan bermain bersama orang tua.

Usia balita tidak didesain untuk belajar membaca menulis. Jadi untuk PR di rumah yang menyuruh mereka untuk membaca dan menulis, ini akan menjadi redflag bagi sekolahnya. Kemudian tugas orang tua juga bukan untuk menjalankan kurikulum belajar anak. Orang tua di rumah hanya perlu mendampingi dan bermain bersama anak, untuk urusan kurikulum sekolah dan susunan belajar anak-anak biarlah sekolah yang mengurusnya. Di rumah, mereka hanya perlu bermain untuk mengasah motorik kasar dan motorik halusnya. Contohnya bermain pretend play bersama orang tua, memasak bersama, atau kegiatan menyenangkan lainnya bersama orang tua.


  1. Ruang atau Space Outdoor. 

Walaupun banyak fasilitas sekolah yang menjadi unggulan seperti tempat ber-AC, perpustakaan, banyak mainan, dan fasilitas unggulan lainnya, sekolah KB dan TK harus memiliki ruang atau space outdoor untuk anak-anak bermain di sana. Kenapa? Karena anak-anak akan lebih leluasa jika berada di ruang terbuka. Mereka bisa merasakan alam sekitar, bermain di tengah hembusan angin, di bawah terik mentari, memanjat, berlari-larian, berkejaran, dan kegiatan lain yang hanya bisa dilakukan secara leluasa apabila di ruangan terbuka. Hal ini juga dapat melatih motorik kasar dan motorik halus anak. Sosial emosional juga akan dilatih di sini saat anak-anak saling berinteraksi dalam permainan seru mereka.


  1. Ekspresi pihak sekolah ketika menjelaskan tentang program sekolah.

Dalam pengenalan sekolah, sudah pasti masing-masing pihak sekolah akan menjelaskan tentang keunggulan dari sekolah mereka. Selain tentang kurikulum, biasanya mereka akan membanggakan prestasi yang “menurut mereka” menjadi kelebihan sekolahnya dibandingkan dengan sekolah lain. Dari sini para orang tua akan mengetahui, tipe sekolah apakah yang mereka jelaskan. Yang menjadi redflag untuk para orang tua adalah sekolah yang benar-benar membanggakan dan menekankan tentang pelajaran membaca, menulis, dan menghitung. Hal ini masih belum perlu untuk sekolah di tingkatan KB dan TK karena di usia ini, prioritas utama mereka adalah bermain.


Mata Kering : Jangan Buru-buru ke Dokter!

Mata adalah jendela dunia. Benar-benar jendela dunia. Dari mata aku bisa melihat dan mengetahui semua yang ada di dunia ini. Walau aku nggak...