Kamis, 14 November 2024

Guru Terbaik (Part 1)

Pernahkah kalian merasa bahwa kejadian yang telah terjadi di kehidupan kalian adalah bentuk dari pemikiran kalian sendiri?
Ya, ketidakbahagiaan dan bahkan kebahagiaan pun sebenarnya bisa kalian ciptakan sendiri. Tapi yang jadi masalah, apakah benak kita, pikiran kita selalu dalam keadaan yang memungkinkan kebahagiaan akan terus dirasakan? TIDAK. Tidak sama sekali. Manusiawi dan wajar jika manusia merasakan berbagai macam emosi seperti marah, sedih, kecewa, terkhianati, bahagia, terharu, dan perasaan emosi lainnya yang tentunya satu hari saja bisa bermacam emosi yang dirasa.

PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK

    Pernah mengalami pahit, manis, asam kehidupan yang dulu sepertinya tidak bisa ku lalui, namun setelah sampai di titik ini, menoleh ke belakang dan bergumam, "Ternyata aku bisa melewati semuanya dan berada di sini, saat ini, aku sudah hebat."
Berpikir bahwa segala sesuatunya sekarang jadi akan lebih ringan karena aku bisa melalui semua walau dengan tertatih. Untuk ke depannya, hanya perlu ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi nantinya. Bisa? Ya nggak semudah itu! Manusia hidup untuk terus belajar. Ada yang pernah bilang ke aku, "Kalau nggak mau belajar ya jangan hidup, kalau nggak mau capek ya mati aja!"
Sarkas memang, tapi langsung mengena ke aku yang biasanya 'hang heng' atau lola ini. Benar juga perkataannya, kita lahir dengan tidak membawa apapun selain kemampuan bawaan refleks. Selebihnya, kita semua belajar. Belajar berjalan, belajar berbicara, belajar cara makan, belajar mengelola emosi, bahkan hingga detik aku menulis ini pun aku merasa masih perlu banyak belajar juga.

    Dulu selepas lulus SMA, aku sangat ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah yang menurutku pada saat itu tidak terjangkau biayanya. Tidak pernah memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu untuk membayar uang pangkal kuliah (tahun 2012 belum ada UKT), tidak pernah terpikirkan juga bagaimana akhirnya aku bisa membayarnya hingga lunas. Tapi Tuhan Maha tau. Dia yang memberikan jalan kepadaku yang hanya bocah SMA usia 16 tahun, tanpa aku pikirkan namun tetap aku inginkan, yaitu berkuliah. Pernah terbesit dalam pikiran bahwa setelah lulus SMA nanti aku akan langsung bekerja kantoran. Menjadi seorang banker atau pramugari tidak buruk juga pikirku. Hanya dua pekerjaan itu yang menurutku cocok untukku saat itu. Banker pada waktu itu bisa menerima karyawan dengan lulusan SMA, begitu pun pramugari, hanya perlu memperhatikan tinggi badan, cantik, bahasa Inggris, dan pikirku aku masuk kriteria mereka. Tapi sayangnya dua pekerjaan tersebut tidak tertanam sampai ke dalam benakku dan tidak melulu terpikirkan sampai sebegitunya. Justru keinginan untuk kuliah lah yang selalu ada dalam benakku. Semesta mengabulkannya. Allah mengabulkannya. Kekuatan pikiranku mengalahkan segalanya. Aku bisa berkuliah dengan jerih payah yang tidak kusangka akan membawaku sampai pada titik itu saat itu.

PERCAYA PADA KEKUATAN PIKIRAN

    Kejadian-kejadian beruntun yang kamu alami sekarang ini tentu saja bukan sebuah kebetulan semata. Selain karena garis takdir Allah, percayakah kalian bahwa kekuatan pikiran kalian juga mempengaruhi keberlangsungan hidup kalian hingga saat ini?

    Ada seseorang terlahir dari keluarga yang pas-pasan. Menjalani hari-hari dengan penuh gerutu. Ah, dia mah enak anak orang kaya tidak perlu mikir mau kerja apa. Ah, dia mah enak dapat warisan gak perlu mikir modal usaha. Ah suami dia kaya, aku mah kerja setahun mana dapat duit segitu?
See? Bayangkan apa yang terjadi dalam hidupnya? Ya, betul. Pikirannya akan membawanya untuk tetap di situ-situ aja. Nggak berkembang. Nggak termotivasi. Hanya mengeluh dan secara tidak langsung mengutuk diri sendiri agar tidak ke mana-mana. Pikirannya yang selalu mencari alasan untuk seseorang yang sukses, malah menyudutkan dirinya sendiri dan tidak bertindak apa pun untuk hidupnya. Pikirannya membawanya untuk benar-benar miskin dan tidak punya apa-apa. Percaya nggak? Kalo aku percaya karena memang sudah mengalaminya sendiri :)

Bagaimana pengalaman kalian? Jika mungkin pengalamanku ternyata sama dengan kalian, boleh dishare di kolom komentar dong. Terima kasih.

    

Minggu, 23 Juni 2024

3 Level Parenting, Kamu di Fase Apa?


Parenting Hat (topi parenting dalam kehidupan sebagai orang tua sangat penting untuk kita sadari. Sebagai orang tua kita akan memakai topi yang berbeda di setiap tahap usia anak. Namun terkadang, ketidakpercayaan kita sebagai orang tua terhadap anak menyebabkan kita tidak pernah berganti topi parenting. Dalam beberapa kasus, anak akan merasa tidak nyaman dan terganggu oleh orang tua sendiri akibat kesalahan orang tua dalam menerapkan topi parenting ini. Sebetulnya, apa sih topi parenting atau parenting hat ini? Sebagai orang tua, kita harus berubah seiring dengan perubahan anak-anak kita. Anak ketika beranjak remaja, sudah tiak bisa lagi diperlakukan seperti balita. Itulah gunanya topi parenting ini, 3 topi yang memainkan peranan berbeda sesuai dengan tahap kehidupan anak. Inilah prinsip 3 topi dalam parenting menurut Arun Gogna dalam bukunya, Lasting Gifts You Can Give Your Children:


  1. Controling Hat (Topi Pengontrol) usia 0-9 tahun

Pada fase ini orang tua mengatur semua kegiatan anak. Mulai dari mandi, makan, jam tidur, dan semua hal tentang anak akan orang tua atur sedemikian rupa. Orang tua akan buat aturan untuk anak, ikut kontrol semua kegiatan dan apa pun kebutuhan anak. Istilahnya ikut main di lapangan juga. Di tahap ini orang tua masih berhak menegur dan meluruskan apa saja yang menurut orang tua kurang pas bagi mereka. Hal ini termasuk membiasakan anak pada hal-hal positif, membantu anak memilah yang baik dan buruk, agar saat dia menuju fase selanjutnya (>9tahun) mereka sudah bisa dan terbiasa melakukan tugas dan tanggung jawab pada diri sendiri tanpa harus disuruh-suruh lagi.


  1. Coaching Hat (Topi Pelatih) usia 9-18 tahun

Ketika sudah memasuki usia ini, anak diharapkan telah mengerti dan memahami aturan antara orang tua dan anak yang telah disepakati. Orang tua sudah tidak terlalu mengontrol anak tetapi lebih ke mengingatkan. Anak lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Tidak melulu semuanya harus disuruh atau diatur lagi. Bukankah coach tidak ikut main dilapangan kan?


  1. Consulting Hat (Topi Konsultan) usia >18 tahun

Fase ini mungkin menjadi fase orang tua untuk melepas anak. Menjadikan anak sebagai individu yang siap berbaur di dalam masyarakat. Orang tua akan memainkan peran sebagai konsultan saja. Kepercayaan orang tua terhadap apa pun keputusan anak dalam fase ini memang terasa agak berat bagi para orang tua. Namun beginilah fase parenting dan tugas kita menghantarkan anak pada kesuksesan dan kepercayaan dirinya. Orang tua sudah tidak lagi mengatur keputusan hidup anak. Hanya menjadi konsultan saja. Dan sebagai seorang konsultan sebisa mungkin tidak memberi saran ketika tidak ditanya.


Menjadi orang tua memang perlu terus - menerus belajar. Ketidaktahuan dan keterbatasan ilmu orang tua kita jadikan alasan untuk tutup mata dan mewariskan semua kesalahan perenting pada anak. Yuk menjadi orang tua yang asik untuk anak-anak kita.


Stop! Jangan Teruskan Hubungan Seperti Ini!

Ada yang pernah bilang.
"Kamu akan benar-benar merasa sayang, saat kamu telah kehilangan." 
Ya, memang benar adanya. Tapi memang hal itulah yang harus kamu lakukan saat ada seorang laki-laki yang menyakitimu atau menyia-nyiakanmu. Kamu harus berani walk away. Keluar dari sana, dari hubungan itu. Kamu akan terus berputar pada masalah itu jika kamu tetap berada di posisimu.

Namun ketika kamu walk away, laki-laki akan mulai berpikir kamu adalah wanita yang "the only one" dia pasti akan sangat menyesal telah memperlakukanmu seperti itu, sehingga dia pasti akan kembali padamu, memohon untuk kembali kepadamu.

Eits tapi tunggu dulu. Jangan langsung terima cintanya kembali kalau belum kamu perhatikan hal-hal ini :

1. Kesalahan dia sepele.
Mungkin laki-laki memang sering membuat kesalahan dan akhirnya membuatmu merasa jengkel dan marah. Seperti dia sering terlambat pada acara tertentu, dia hanya sibuk bermain game, dia kurang giat bekerja, atau pun kamu kesal karena dia tidak peka dan menggantungmu berlama-lama. Hal ini sebetulnya masih dalam tahap kasus hubungan yang bisa dibicarakan dan dikomunikasikan. Tapi kalau dia masih tetap saja, mending kalian walk away dan biarkan mereka berpikir dulu apa yang harusnya mereka lakukan terhadap kalian. Dan jika laki-laki sudah menyadari kesalahannya, dia akan menghubungimu kembali dan memohon agar hubungan kalian diperbaiki. Boleh kalian terima lagi apabila sudah ada kesepakatan tentang tidak mengulangi kesalahan yang lalu dan kalian juga harus jual mahal. Tetap fokus pada diri kalian untuk meningkatkan value kalian. Jangan habiskan fokusmu pada masalah dengan laki-laki saja.

2. Dia kasar dan redflag. Jika kamu menemukan laki-laki yang kasar, sering mengumpat, dan terlihat tidak sabaran, nope! Jangan kamu sekali-kali kembali pada dia. Sudah betul kamu walk away dan biarkan dia menyesali perbuatannya ke kamu seumur hidup. Bikin dia tidak bisa melupakanmu tapi beri dia pelajaran juga untuk tidak kembali padanya. Semoga di sini tidak ada laki-laki yang memperlakukan kalian seperti itu. Kalian para wanita harus tetap menjaga kewarasan dengan tidak berurusan lagi sama laki-laki redflag. Berani keluar dari zonamu. Fokus dengan hal-hal baik di depanmu. Fokus dengan pekerjaanmu, pencapaian yang akan kamu lakukan, dan goals-goals yang kamu cita-citakan.

3. Selingkuh tidak termaafkan.
Ya benar. Apa bila kamu menjumpai laki-laki yang selingkuh darimu. Segera tinggalkan! Jangan berpikir lebih lama dan kamu harus cepat-cepat pergi darinya. Komitmen yang baik adalah yang tidak mendua, apalagi tiga. Tidak ada alasan untuk kesalahan yang memang disengaja ini. Aku tidak bilang kalau selingkuh itu tidak bisa berubah, namun hal ini bisa merusak mentalmu secara perlahan, melemahkan fisikmu secara tidak sadar dan perlahan kamu akan kehilangan kepercayaan dirimu. So, jangan sampai itu terjadi kepadamu. Hargai dirimu, otakmu, tubuhmu, beri dirimu kebahagiaan yang tidak melulu bersumber dari pasangan. Cari kebahagiaan lain untuk meningkatkan value mu sendiri.

Motivasi Aja Nggak Cukup!

Bersama tulisan ini, aku akan membahas sedikit biografi dari seseorang yang kukagumi sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu. Aku kagum dengan isi tulisannya di jeyjingga.com dan beberapa postingan feeds-nya yang bercaption "enak dibaca". Ya, aku baca tulisannya begitu indah sampai aku seolah mendengar suara dan intonasi bicara seseorang saat aku membaca tulisan dari Kak Jihan Mawaddah.

Kak Jihan yang saat ini menjabat sebagai Ketua komunitas menulis One Day One Post (ODOP) dan menjadi anggota pada komunitas menulis lainnya, memiliki nama pena "Jingga". Kak Jihan yang punya segudang prestasi dalam menjuarai berbagai macam lomba menulis kini menekuni blog-blog yang ia buat. Sudah tidak terhitung berapa ribu artikel yang sudah ia hasilkan selama ini. Berawal dari suka ngeblog saat SMP dan benar-benar menekuninya di tahun 2018, Kak Jihan saat ini sudah mendapatkan penghasilan sendiri dari blognya. Selain blog, ternyata kak Jihan juga pernah menulis 15 buku antologi (hingga Juli 2020) dan 1 buku solo yang berjudul Narasi Gurunda yang terbit pada Desember 2019.

Sebagai ibu rumah tangga yang produktif, kini Kak Jihan menjadikan menulis sebagai pekerjaan utamanya. Pengalaman dan jam terbang menulis menurutnya sangat penting untuk benar-benar menekuni pekerjaan ini. Pada kesempatan mewawancarai Kak Jihan via Whatsapp, aku sempat bertanya bagaimana tips untuk penulis pemula sepertiku bisa memulai semuanya. 

"Tips biar istikamah sederhana aja; tentukan BIG WHY kenapa kita melakukan itu, tujuannya apa?

Kalo kita ngga cukup termotivasi untuk mencapainya dan akhirnya ga konsisten berarti tujuannya kurang mengena dan mungkin juga kurang kuat.
tentukan goals jangka pendek dan juga jangka panjang, trus kasih timeline harus dicapai dalam waktu berapa lama.
itu sih aku." Kata kak Jihan via Whatsapp.

Dari situ aku berpikir kalau motivasi yang aku miliki sekarang ternyata masih belum cukup untuk disandingkan dengan effort kak Jihan yang selama ini berusaha menulis setiap hari, dan dia disiplin dengan goals yang dia buat sendiri. Ya, setiap hari! Kalau mau jadi penulis ya nulis, ya baca, banyak nulis dan banyak baca. Buat goals yang ingin dicapai dan tentukan mau diwujudkan berapa lama. Segera kah? Atau malah enak-enakan ulur waktu hingga waktu yang tak terbatas?
Mengurus anak juga bukan hal yang bisa dijadikan alasan untuk tidak produktif. Kak Jihan mencontohkannya dengan cara pas anak sekolah, itulah kesempatannya untuk bekerja dan pada waktu itulah dia gunakan sebagai waktu kerjanya.

So, menjadi penulis terlihat gampang-gampang susah ya? Tapi dengan terus sering melatih kemampuan nulis kita, nulis tiap hari, nulis terus, suatu waktu kita akan bisa mencapai goals menjadi penulis seperti yang kita inginkan.

Jumat, 21 Juni 2024

Jangan Salah Pilih Sekolah untuk Balita Anda!

Di zaman serba modern ini, anak usia balita atau di bawah lima tahun sudah bisa memiliki kegiatan sekolah. Tak jarang mulai banyak bermunculan sekolah-sekolah untuk anak usia 3 tahun bahkan usia 1 tahun pun sekarang ada sekolahnya. Nah sebetulnya, penting gak sih para orang tua menyekolahkan anak di usia yang terbilang cukup dini?


Perlu diingat, usia balita adalah usia emas untuk meningkatkan dan melatih motorik kasar dan motorik halus anak yang tentunya akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak kedepannya. Sah-sah saja jika para orang tua ingin menyekolahkan anaknya karena sang anak juga akan berlatih berinteraksi dengan orang lain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Usia balita biasanya masuk ke dalam Kelompok Bermain (KB) lalu lanjut ke jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Namun perlu diingat pula, para orang tua jangan sembarangan memilih sekolah terutama untuk anak usia balitanya. Nah, apa saja kriteria sekolah usia balita yang perlu orang tua ketahui? Simak penjelasan berikut:


  1. Tidak ada PR Calistung kecuali kegiatan bermain bersama orang tua.

Usia balita tidak didesain untuk belajar membaca menulis. Jadi untuk PR di rumah yang menyuruh mereka untuk membaca dan menulis, ini akan menjadi redflag bagi sekolahnya. Kemudian tugas orang tua juga bukan untuk menjalankan kurikulum belajar anak. Orang tua di rumah hanya perlu mendampingi dan bermain bersama anak, untuk urusan kurikulum sekolah dan susunan belajar anak-anak biarlah sekolah yang mengurusnya. Di rumah, mereka hanya perlu bermain untuk mengasah motorik kasar dan motorik halusnya. Contohnya bermain pretend play bersama orang tua, memasak bersama, atau kegiatan menyenangkan lainnya bersama orang tua.


  1. Ruang atau Space Outdoor. 

Walaupun banyak fasilitas sekolah yang menjadi unggulan seperti tempat ber-AC, perpustakaan, banyak mainan, dan fasilitas unggulan lainnya, sekolah KB dan TK harus memiliki ruang atau space outdoor untuk anak-anak bermain di sana. Kenapa? Karena anak-anak akan lebih leluasa jika berada di ruang terbuka. Mereka bisa merasakan alam sekitar, bermain di tengah hembusan angin, di bawah terik mentari, memanjat, berlari-larian, berkejaran, dan kegiatan lain yang hanya bisa dilakukan secara leluasa apabila di ruangan terbuka. Hal ini juga dapat melatih motorik kasar dan motorik halus anak. Sosial emosional juga akan dilatih di sini saat anak-anak saling berinteraksi dalam permainan seru mereka.


  1. Ekspresi pihak sekolah ketika menjelaskan tentang program sekolah.

Dalam pengenalan sekolah, sudah pasti masing-masing pihak sekolah akan menjelaskan tentang keunggulan dari sekolah mereka. Selain tentang kurikulum, biasanya mereka akan membanggakan prestasi yang “menurut mereka” menjadi kelebihan sekolahnya dibandingkan dengan sekolah lain. Dari sini para orang tua akan mengetahui, tipe sekolah apakah yang mereka jelaskan. Yang menjadi redflag untuk para orang tua adalah sekolah yang benar-benar membanggakan dan menekankan tentang pelajaran membaca, menulis, dan menghitung. Hal ini masih belum perlu untuk sekolah di tingkatan KB dan TK karena di usia ini, prioritas utama mereka adalah bermain.


Rabu, 19 Juni 2024

Wanita Melamar Pria Duluan?


Baru-baru ini sosial media digemparkan oleh berita seorang wanita bertekuk lutut di depan publik dan melamar pria duluan. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian relate? Setuju atau tidak jika wanita melamar pria duluan?


Okay, let see. Mari kita bahas dari sudut pandang ilmu hukum alam semesta dalam feminine masculine energy secara netral. 


Sebenarnya jika wanita melamar pria terlebih dulu sudah banyak dan sering terjadi di luar Indonesia, terutama para wanita extreme radical feminist yang merasa wanita berhak maju duluan, proaktif, menafkahi pria dan membiarkan sang pria mengurus keperluan rumah, bahkan melamar pria duluan. Kemudian hal ini menjadi viral dan menuai pro-kontra dalam pandangan masyarakat. Lalu baru-baru ini muncul dan terjadi di Indonesia, kemudian viral. Adegan wanita yang bertekuk lutut di hadapan pria yang merupakan pacarnya dan diduga hal ini terjadi karena si pacar tidak kunjung melamarnya. Katanya sih, “Wanita berhak maju duluan.” bahkan banyak pula wanita pada kolom komentar sosial medianya yang terinspirasi ingin melakukannya juga. Menurut kalian, apa hal ini menjadi lazim dan patut untuk ditiru?


SOFT GUY ERA


Ada istilah baru di luar negeri yaitu Soft Guy Era. Apa itu Soft Guy Era?

Soft Guy Era adalah zaman di mana banyak pria-pria feminine energy bertebaran. Mereka berharap dinafkahi wanita, dijemput, diberi uang, dibayarin saat kencan atau split bill, ditembak duluan, bahkan dilamar duluan. Para pria ingin diperlakukan bak ratu dan di sisi ini pria tidak menunjukkan effortnya sebagai seorang pria jantan atau pria maskulin yang memang seharusnya kodratnya begitu. Seakan hukum alam semesta sudah terbalik. Soft Guy Era dan Extreme Radical Feminist sebenarnya sudah sejak lama masuk ke Indonesia. Banyak pria feminine energy dan wanita masculine energy di jaman ini. 

Pernah mendengar cerita jaman sekarang wanita bekerja keras mati-matian untuk menghidupi keluarga padahal dia memiliki suami dan suaminya lebih memilih di rumah saja? Ada pula cerita tentang wanita yang mengejar pria yang dia kencani dan memberikan hadiah serta semua kemauan si pria dia turuti?


Kira-kira apa saja alasannya? Kenapa ini bisa terjadi?

  • Dari segi kacamata kesehatan, semua ini akibat efek dari phthalates yang memberikan dampak penurunan hormon testosteron secara signifikan terhadap pria yang didapatkan mereka dari makanan, skin care, pupuk, dan hal-hal yang dapat mengganggu pertumbuhan hormon testosteron mereka.

  • Fatherless behavior. Banyak dari pria tersebut yang tidak mendapatkan kasih sayang yang tulus dari seorang Ayah. mereka tidak tahu cara menjadi pria sejati dan pria maskulin. Mereka tidak dapat tuntunan secara nyata bagaimana cara pria bersikap jantan. Mereka hanya tau dilayani saja oleh Ibu mereka, tetapi kurang perhatian dari sosok Ayah.

  • Ajaran extreme radical feminist yang salah kaprah, mengajarkan wanita untuk bisa melakukan semua secara mandiri termasuk dalam menyatakan cinta dan melamar pria terlebih dahulu.

  • Ajaran dating coach yang bertebaran di sosial media yang mengajarkan pria untuk duduk manis dan membiarkan wanita yang mengejar-ngejar dan bertekuk lutut, memberikan semua yang wanita punya, dan membiarkan wanita yang berusaha lebih keras dari pada si pria. Lalu mengajarkan wanita untuk menjadi masculine energy setiap saat.


Dari beberapa kasus yang telah dijabarkan di atas, kalian para wanita harus cerdas dan jangan mau dimanipulasi oleh para pria maupun dating coach yang beredar di sosial media. Mereka hanya ingin menciptakan wanita untuk menjadi masculine energy agar para pria low testosteron bisa rileks dan wanita yang lebih banyak berjuang. 


Semangat untuk para wanita. Perjuangkan harga dirimu…


Selasa, 18 Juni 2024

Cara Membuat Pria Tergila-gila Padamu


Di era serba cepat dan banyak kemudahan teknologi informasi ini menjadi hal yang menyenangkan untuk kita mengetahui tentang seseorang hanya dengan melihat sosial medianya. Saat bertukar informasi pun juga sangat mudah bagi para single yang ingin mencari jodohnya. Banyak dating apps dan sosial media semacamnya yang gak kalah nge-trend di kalangan anak muda jaman now. Tidak sedikit pula dating coach yang mendadak bermunculan untuk berkoar membagikan tips-tips cinta ala mereka. Ada yang memang berhasil, ada pula yang menyesatkan sehingga kita sebagai kaum wanita yang memang biasanya banyak mencari informasi ini, merasa lelah dan mengikuti ajaran dating coach yang tidak tepat.
Untuk para wanita, sebetulnya bagaimana sih cara membuat pria tergila-gila dengan kita? Jangan salah lagi dan simak aja tips berikut:

1. Teknik love letter
Kalian pernah dengar teknik love letter? Cara ini sebetulnya ampuh bagi kalian yang percaya 100% pada teknik ini, dibarengin dengan teknik yang aku kasi lainnya. Teknik love letter menekankan pada manifestasi kita dalam menginginkan jodoh sesuai dengan yang kita mau. Caranya, tuliskan sepucuk surat cinta seolah-olah surat itu untuk dirimu sendiri dan tulis juga kriteria jodoh yang kamu inginkan di buku terpisah. Simpan surat cinta itu dan lupakan seolah-olah itu sudah berlalu. Manifestasikan jodohmu dalam jurnal harian yang harus kamu tulis setiap hari seolah-olah kamu telah mendapatkan jodoh yang kamu mau.

2. Fokus dengan dirimu sendiri. Kamu tidak akan bisa membuat pria tertarik padamu jika kamu saja tidak memperdulikan dirimu sendiri. Jadilah wanita yang punya high value dan high vibration. Lakukan hobimu, bekerjalah, fokus dengan hidupmu dan dirimu, rawat dirimu sendiri, maka aura high vibration akan terpancar dan pria mulai melirikmu.

3. Lakukan cara yang sama. Jika kamu lagi dekat dengan seorang pria, dan dia nge-ghosting kamu, jangan cari dia. Jika dia tidak chat kamu atau telepon kamu, jangan chat atau telepon dia juga. Dating coach lain akan menyuruhmu aktif terlebih dulu dan menghubunginya terlebih dulu. Oh tidak, ini salah besar. Lakukan hal yang sama saat dia tidak menghubungimu. Jangan biarkan jari manismu memohon perhatian ke dia. Dengan begitu, dia juga akan penasaran ada apa denganmu. Kenapa kamu menjadi misterius dan susah ditebak? Ini akan membuat dia balik sendiri ke kamu.

4. Jangan pernah mengejarnya. Stop untuk menghubunginya dulu. Jangan buru-buru membalas chatnya jika dia chat duluan. Beri jeda dan biarkan dia berpikir kamu sedang sibuk atau melakukan hal lain. Jangan biarkan dia berpikir bahwa kamu menanti-nantikannya. Bikin dia penasaran.

5. Keluarkan dark feminime energymu. Keluarkan sedikit sisi gelapmu. Jangan terlalu jadi nice girl yang selalu menurut dan siap sedia ketika dia butuh kamu atau pun ketika dia mengajakmu pergi. Jangan batalkan janji bersama temanmu untuk sekedar bertemu dengannya. 

Mata Kering : Jangan Buru-buru ke Dokter!

Mata adalah jendela dunia. Benar-benar jendela dunia. Dari mata aku bisa melihat dan mengetahui semua yang ada di dunia ini. Walau aku nggak...