Minggu, 23 Juni 2024

3 Level Parenting, Kamu di Fase Apa?


Parenting Hat (topi parenting dalam kehidupan sebagai orang tua sangat penting untuk kita sadari. Sebagai orang tua kita akan memakai topi yang berbeda di setiap tahap usia anak. Namun terkadang, ketidakpercayaan kita sebagai orang tua terhadap anak menyebabkan kita tidak pernah berganti topi parenting. Dalam beberapa kasus, anak akan merasa tidak nyaman dan terganggu oleh orang tua sendiri akibat kesalahan orang tua dalam menerapkan topi parenting ini. Sebetulnya, apa sih topi parenting atau parenting hat ini? Sebagai orang tua, kita harus berubah seiring dengan perubahan anak-anak kita. Anak ketika beranjak remaja, sudah tiak bisa lagi diperlakukan seperti balita. Itulah gunanya topi parenting ini, 3 topi yang memainkan peranan berbeda sesuai dengan tahap kehidupan anak. Inilah prinsip 3 topi dalam parenting menurut Arun Gogna dalam bukunya, Lasting Gifts You Can Give Your Children:


  1. Controling Hat (Topi Pengontrol) usia 0-9 tahun

Pada fase ini orang tua mengatur semua kegiatan anak. Mulai dari mandi, makan, jam tidur, dan semua hal tentang anak akan orang tua atur sedemikian rupa. Orang tua akan buat aturan untuk anak, ikut kontrol semua kegiatan dan apa pun kebutuhan anak. Istilahnya ikut main di lapangan juga. Di tahap ini orang tua masih berhak menegur dan meluruskan apa saja yang menurut orang tua kurang pas bagi mereka. Hal ini termasuk membiasakan anak pada hal-hal positif, membantu anak memilah yang baik dan buruk, agar saat dia menuju fase selanjutnya (>9tahun) mereka sudah bisa dan terbiasa melakukan tugas dan tanggung jawab pada diri sendiri tanpa harus disuruh-suruh lagi.


  1. Coaching Hat (Topi Pelatih) usia 9-18 tahun

Ketika sudah memasuki usia ini, anak diharapkan telah mengerti dan memahami aturan antara orang tua dan anak yang telah disepakati. Orang tua sudah tidak terlalu mengontrol anak tetapi lebih ke mengingatkan. Anak lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Tidak melulu semuanya harus disuruh atau diatur lagi. Bukankah coach tidak ikut main dilapangan kan?


  1. Consulting Hat (Topi Konsultan) usia >18 tahun

Fase ini mungkin menjadi fase orang tua untuk melepas anak. Menjadikan anak sebagai individu yang siap berbaur di dalam masyarakat. Orang tua akan memainkan peran sebagai konsultan saja. Kepercayaan orang tua terhadap apa pun keputusan anak dalam fase ini memang terasa agak berat bagi para orang tua. Namun beginilah fase parenting dan tugas kita menghantarkan anak pada kesuksesan dan kepercayaan dirinya. Orang tua sudah tidak lagi mengatur keputusan hidup anak. Hanya menjadi konsultan saja. Dan sebagai seorang konsultan sebisa mungkin tidak memberi saran ketika tidak ditanya.


Menjadi orang tua memang perlu terus - menerus belajar. Ketidaktahuan dan keterbatasan ilmu orang tua kita jadikan alasan untuk tutup mata dan mewariskan semua kesalahan perenting pada anak. Yuk menjadi orang tua yang asik untuk anak-anak kita.


Stop! Jangan Teruskan Hubungan Seperti Ini!

Ada yang pernah bilang.
"Kamu akan benar-benar merasa sayang, saat kamu telah kehilangan." 
Ya, memang benar adanya. Tapi memang hal itulah yang harus kamu lakukan saat ada seorang laki-laki yang menyakitimu atau menyia-nyiakanmu. Kamu harus berani walk away. Keluar dari sana, dari hubungan itu. Kamu akan terus berputar pada masalah itu jika kamu tetap berada di posisimu.

Namun ketika kamu walk away, laki-laki akan mulai berpikir kamu adalah wanita yang "the only one" dia pasti akan sangat menyesal telah memperlakukanmu seperti itu, sehingga dia pasti akan kembali padamu, memohon untuk kembali kepadamu.

Eits tapi tunggu dulu. Jangan langsung terima cintanya kembali kalau belum kamu perhatikan hal-hal ini :

1. Kesalahan dia sepele.
Mungkin laki-laki memang sering membuat kesalahan dan akhirnya membuatmu merasa jengkel dan marah. Seperti dia sering terlambat pada acara tertentu, dia hanya sibuk bermain game, dia kurang giat bekerja, atau pun kamu kesal karena dia tidak peka dan menggantungmu berlama-lama. Hal ini sebetulnya masih dalam tahap kasus hubungan yang bisa dibicarakan dan dikomunikasikan. Tapi kalau dia masih tetap saja, mending kalian walk away dan biarkan mereka berpikir dulu apa yang harusnya mereka lakukan terhadap kalian. Dan jika laki-laki sudah menyadari kesalahannya, dia akan menghubungimu kembali dan memohon agar hubungan kalian diperbaiki. Boleh kalian terima lagi apabila sudah ada kesepakatan tentang tidak mengulangi kesalahan yang lalu dan kalian juga harus jual mahal. Tetap fokus pada diri kalian untuk meningkatkan value kalian. Jangan habiskan fokusmu pada masalah dengan laki-laki saja.

2. Dia kasar dan redflag. Jika kamu menemukan laki-laki yang kasar, sering mengumpat, dan terlihat tidak sabaran, nope! Jangan kamu sekali-kali kembali pada dia. Sudah betul kamu walk away dan biarkan dia menyesali perbuatannya ke kamu seumur hidup. Bikin dia tidak bisa melupakanmu tapi beri dia pelajaran juga untuk tidak kembali padanya. Semoga di sini tidak ada laki-laki yang memperlakukan kalian seperti itu. Kalian para wanita harus tetap menjaga kewarasan dengan tidak berurusan lagi sama laki-laki redflag. Berani keluar dari zonamu. Fokus dengan hal-hal baik di depanmu. Fokus dengan pekerjaanmu, pencapaian yang akan kamu lakukan, dan goals-goals yang kamu cita-citakan.

3. Selingkuh tidak termaafkan.
Ya benar. Apa bila kamu menjumpai laki-laki yang selingkuh darimu. Segera tinggalkan! Jangan berpikir lebih lama dan kamu harus cepat-cepat pergi darinya. Komitmen yang baik adalah yang tidak mendua, apalagi tiga. Tidak ada alasan untuk kesalahan yang memang disengaja ini. Aku tidak bilang kalau selingkuh itu tidak bisa berubah, namun hal ini bisa merusak mentalmu secara perlahan, melemahkan fisikmu secara tidak sadar dan perlahan kamu akan kehilangan kepercayaan dirimu. So, jangan sampai itu terjadi kepadamu. Hargai dirimu, otakmu, tubuhmu, beri dirimu kebahagiaan yang tidak melulu bersumber dari pasangan. Cari kebahagiaan lain untuk meningkatkan value mu sendiri.

Motivasi Aja Nggak Cukup!

Bersama tulisan ini, aku akan membahas sedikit biografi dari seseorang yang kukagumi sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu. Aku kagum dengan isi tulisannya di jeyjingga.com dan beberapa postingan feeds-nya yang bercaption "enak dibaca". Ya, aku baca tulisannya begitu indah sampai aku seolah mendengar suara dan intonasi bicara seseorang saat aku membaca tulisan dari Kak Jihan Mawaddah.

Kak Jihan yang saat ini menjabat sebagai Ketua komunitas menulis One Day One Post (ODOP) dan menjadi anggota pada komunitas menulis lainnya, memiliki nama pena "Jingga". Kak Jihan yang punya segudang prestasi dalam menjuarai berbagai macam lomba menulis kini menekuni blog-blog yang ia buat. Sudah tidak terhitung berapa ribu artikel yang sudah ia hasilkan selama ini. Berawal dari suka ngeblog saat SMP dan benar-benar menekuninya di tahun 2018, Kak Jihan saat ini sudah mendapatkan penghasilan sendiri dari blognya. Selain blog, ternyata kak Jihan juga pernah menulis 15 buku antologi (hingga Juli 2020) dan 1 buku solo yang berjudul Narasi Gurunda yang terbit pada Desember 2019.

Sebagai ibu rumah tangga yang produktif, kini Kak Jihan menjadikan menulis sebagai pekerjaan utamanya. Pengalaman dan jam terbang menulis menurutnya sangat penting untuk benar-benar menekuni pekerjaan ini. Pada kesempatan mewawancarai Kak Jihan via Whatsapp, aku sempat bertanya bagaimana tips untuk penulis pemula sepertiku bisa memulai semuanya. 

"Tips biar istikamah sederhana aja; tentukan BIG WHY kenapa kita melakukan itu, tujuannya apa?

Kalo kita ngga cukup termotivasi untuk mencapainya dan akhirnya ga konsisten berarti tujuannya kurang mengena dan mungkin juga kurang kuat.
tentukan goals jangka pendek dan juga jangka panjang, trus kasih timeline harus dicapai dalam waktu berapa lama.
itu sih aku." Kata kak Jihan via Whatsapp.

Dari situ aku berpikir kalau motivasi yang aku miliki sekarang ternyata masih belum cukup untuk disandingkan dengan effort kak Jihan yang selama ini berusaha menulis setiap hari, dan dia disiplin dengan goals yang dia buat sendiri. Ya, setiap hari! Kalau mau jadi penulis ya nulis, ya baca, banyak nulis dan banyak baca. Buat goals yang ingin dicapai dan tentukan mau diwujudkan berapa lama. Segera kah? Atau malah enak-enakan ulur waktu hingga waktu yang tak terbatas?
Mengurus anak juga bukan hal yang bisa dijadikan alasan untuk tidak produktif. Kak Jihan mencontohkannya dengan cara pas anak sekolah, itulah kesempatannya untuk bekerja dan pada waktu itulah dia gunakan sebagai waktu kerjanya.

So, menjadi penulis terlihat gampang-gampang susah ya? Tapi dengan terus sering melatih kemampuan nulis kita, nulis tiap hari, nulis terus, suatu waktu kita akan bisa mencapai goals menjadi penulis seperti yang kita inginkan.

Jumat, 21 Juni 2024

Jangan Salah Pilih Sekolah untuk Balita Anda!

Di zaman serba modern ini, anak usia balita atau di bawah lima tahun sudah bisa memiliki kegiatan sekolah. Tak jarang mulai banyak bermunculan sekolah-sekolah untuk anak usia 3 tahun bahkan usia 1 tahun pun sekarang ada sekolahnya. Nah sebetulnya, penting gak sih para orang tua menyekolahkan anak di usia yang terbilang cukup dini?


Perlu diingat, usia balita adalah usia emas untuk meningkatkan dan melatih motorik kasar dan motorik halus anak yang tentunya akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak kedepannya. Sah-sah saja jika para orang tua ingin menyekolahkan anaknya karena sang anak juga akan berlatih berinteraksi dengan orang lain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Usia balita biasanya masuk ke dalam Kelompok Bermain (KB) lalu lanjut ke jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Namun perlu diingat pula, para orang tua jangan sembarangan memilih sekolah terutama untuk anak usia balitanya. Nah, apa saja kriteria sekolah usia balita yang perlu orang tua ketahui? Simak penjelasan berikut:


  1. Tidak ada PR Calistung kecuali kegiatan bermain bersama orang tua.

Usia balita tidak didesain untuk belajar membaca menulis. Jadi untuk PR di rumah yang menyuruh mereka untuk membaca dan menulis, ini akan menjadi redflag bagi sekolahnya. Kemudian tugas orang tua juga bukan untuk menjalankan kurikulum belajar anak. Orang tua di rumah hanya perlu mendampingi dan bermain bersama anak, untuk urusan kurikulum sekolah dan susunan belajar anak-anak biarlah sekolah yang mengurusnya. Di rumah, mereka hanya perlu bermain untuk mengasah motorik kasar dan motorik halusnya. Contohnya bermain pretend play bersama orang tua, memasak bersama, atau kegiatan menyenangkan lainnya bersama orang tua.


  1. Ruang atau Space Outdoor. 

Walaupun banyak fasilitas sekolah yang menjadi unggulan seperti tempat ber-AC, perpustakaan, banyak mainan, dan fasilitas unggulan lainnya, sekolah KB dan TK harus memiliki ruang atau space outdoor untuk anak-anak bermain di sana. Kenapa? Karena anak-anak akan lebih leluasa jika berada di ruang terbuka. Mereka bisa merasakan alam sekitar, bermain di tengah hembusan angin, di bawah terik mentari, memanjat, berlari-larian, berkejaran, dan kegiatan lain yang hanya bisa dilakukan secara leluasa apabila di ruangan terbuka. Hal ini juga dapat melatih motorik kasar dan motorik halus anak. Sosial emosional juga akan dilatih di sini saat anak-anak saling berinteraksi dalam permainan seru mereka.


  1. Ekspresi pihak sekolah ketika menjelaskan tentang program sekolah.

Dalam pengenalan sekolah, sudah pasti masing-masing pihak sekolah akan menjelaskan tentang keunggulan dari sekolah mereka. Selain tentang kurikulum, biasanya mereka akan membanggakan prestasi yang “menurut mereka” menjadi kelebihan sekolahnya dibandingkan dengan sekolah lain. Dari sini para orang tua akan mengetahui, tipe sekolah apakah yang mereka jelaskan. Yang menjadi redflag untuk para orang tua adalah sekolah yang benar-benar membanggakan dan menekankan tentang pelajaran membaca, menulis, dan menghitung. Hal ini masih belum perlu untuk sekolah di tingkatan KB dan TK karena di usia ini, prioritas utama mereka adalah bermain.


Rabu, 19 Juni 2024

Wanita Melamar Pria Duluan?


Baru-baru ini sosial media digemparkan oleh berita seorang wanita bertekuk lutut di depan publik dan melamar pria duluan. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian relate? Setuju atau tidak jika wanita melamar pria duluan?


Okay, let see. Mari kita bahas dari sudut pandang ilmu hukum alam semesta dalam feminine masculine energy secara netral. 


Sebenarnya jika wanita melamar pria terlebih dulu sudah banyak dan sering terjadi di luar Indonesia, terutama para wanita extreme radical feminist yang merasa wanita berhak maju duluan, proaktif, menafkahi pria dan membiarkan sang pria mengurus keperluan rumah, bahkan melamar pria duluan. Kemudian hal ini menjadi viral dan menuai pro-kontra dalam pandangan masyarakat. Lalu baru-baru ini muncul dan terjadi di Indonesia, kemudian viral. Adegan wanita yang bertekuk lutut di hadapan pria yang merupakan pacarnya dan diduga hal ini terjadi karena si pacar tidak kunjung melamarnya. Katanya sih, “Wanita berhak maju duluan.” bahkan banyak pula wanita pada kolom komentar sosial medianya yang terinspirasi ingin melakukannya juga. Menurut kalian, apa hal ini menjadi lazim dan patut untuk ditiru?


SOFT GUY ERA


Ada istilah baru di luar negeri yaitu Soft Guy Era. Apa itu Soft Guy Era?

Soft Guy Era adalah zaman di mana banyak pria-pria feminine energy bertebaran. Mereka berharap dinafkahi wanita, dijemput, diberi uang, dibayarin saat kencan atau split bill, ditembak duluan, bahkan dilamar duluan. Para pria ingin diperlakukan bak ratu dan di sisi ini pria tidak menunjukkan effortnya sebagai seorang pria jantan atau pria maskulin yang memang seharusnya kodratnya begitu. Seakan hukum alam semesta sudah terbalik. Soft Guy Era dan Extreme Radical Feminist sebenarnya sudah sejak lama masuk ke Indonesia. Banyak pria feminine energy dan wanita masculine energy di jaman ini. 

Pernah mendengar cerita jaman sekarang wanita bekerja keras mati-matian untuk menghidupi keluarga padahal dia memiliki suami dan suaminya lebih memilih di rumah saja? Ada pula cerita tentang wanita yang mengejar pria yang dia kencani dan memberikan hadiah serta semua kemauan si pria dia turuti?


Kira-kira apa saja alasannya? Kenapa ini bisa terjadi?

  • Dari segi kacamata kesehatan, semua ini akibat efek dari phthalates yang memberikan dampak penurunan hormon testosteron secara signifikan terhadap pria yang didapatkan mereka dari makanan, skin care, pupuk, dan hal-hal yang dapat mengganggu pertumbuhan hormon testosteron mereka.

  • Fatherless behavior. Banyak dari pria tersebut yang tidak mendapatkan kasih sayang yang tulus dari seorang Ayah. mereka tidak tahu cara menjadi pria sejati dan pria maskulin. Mereka tidak dapat tuntunan secara nyata bagaimana cara pria bersikap jantan. Mereka hanya tau dilayani saja oleh Ibu mereka, tetapi kurang perhatian dari sosok Ayah.

  • Ajaran extreme radical feminist yang salah kaprah, mengajarkan wanita untuk bisa melakukan semua secara mandiri termasuk dalam menyatakan cinta dan melamar pria terlebih dahulu.

  • Ajaran dating coach yang bertebaran di sosial media yang mengajarkan pria untuk duduk manis dan membiarkan wanita yang mengejar-ngejar dan bertekuk lutut, memberikan semua yang wanita punya, dan membiarkan wanita yang berusaha lebih keras dari pada si pria. Lalu mengajarkan wanita untuk menjadi masculine energy setiap saat.


Dari beberapa kasus yang telah dijabarkan di atas, kalian para wanita harus cerdas dan jangan mau dimanipulasi oleh para pria maupun dating coach yang beredar di sosial media. Mereka hanya ingin menciptakan wanita untuk menjadi masculine energy agar para pria low testosteron bisa rileks dan wanita yang lebih banyak berjuang. 


Semangat untuk para wanita. Perjuangkan harga dirimu…


Selasa, 18 Juni 2024

Cara Membuat Pria Tergila-gila Padamu


Di era serba cepat dan banyak kemudahan teknologi informasi ini menjadi hal yang menyenangkan untuk kita mengetahui tentang seseorang hanya dengan melihat sosial medianya. Saat bertukar informasi pun juga sangat mudah bagi para single yang ingin mencari jodohnya. Banyak dating apps dan sosial media semacamnya yang gak kalah nge-trend di kalangan anak muda jaman now. Tidak sedikit pula dating coach yang mendadak bermunculan untuk berkoar membagikan tips-tips cinta ala mereka. Ada yang memang berhasil, ada pula yang menyesatkan sehingga kita sebagai kaum wanita yang memang biasanya banyak mencari informasi ini, merasa lelah dan mengikuti ajaran dating coach yang tidak tepat.
Untuk para wanita, sebetulnya bagaimana sih cara membuat pria tergila-gila dengan kita? Jangan salah lagi dan simak aja tips berikut:

1. Teknik love letter
Kalian pernah dengar teknik love letter? Cara ini sebetulnya ampuh bagi kalian yang percaya 100% pada teknik ini, dibarengin dengan teknik yang aku kasi lainnya. Teknik love letter menekankan pada manifestasi kita dalam menginginkan jodoh sesuai dengan yang kita mau. Caranya, tuliskan sepucuk surat cinta seolah-olah surat itu untuk dirimu sendiri dan tulis juga kriteria jodoh yang kamu inginkan di buku terpisah. Simpan surat cinta itu dan lupakan seolah-olah itu sudah berlalu. Manifestasikan jodohmu dalam jurnal harian yang harus kamu tulis setiap hari seolah-olah kamu telah mendapatkan jodoh yang kamu mau.

2. Fokus dengan dirimu sendiri. Kamu tidak akan bisa membuat pria tertarik padamu jika kamu saja tidak memperdulikan dirimu sendiri. Jadilah wanita yang punya high value dan high vibration. Lakukan hobimu, bekerjalah, fokus dengan hidupmu dan dirimu, rawat dirimu sendiri, maka aura high vibration akan terpancar dan pria mulai melirikmu.

3. Lakukan cara yang sama. Jika kamu lagi dekat dengan seorang pria, dan dia nge-ghosting kamu, jangan cari dia. Jika dia tidak chat kamu atau telepon kamu, jangan chat atau telepon dia juga. Dating coach lain akan menyuruhmu aktif terlebih dulu dan menghubunginya terlebih dulu. Oh tidak, ini salah besar. Lakukan hal yang sama saat dia tidak menghubungimu. Jangan biarkan jari manismu memohon perhatian ke dia. Dengan begitu, dia juga akan penasaran ada apa denganmu. Kenapa kamu menjadi misterius dan susah ditebak? Ini akan membuat dia balik sendiri ke kamu.

4. Jangan pernah mengejarnya. Stop untuk menghubunginya dulu. Jangan buru-buru membalas chatnya jika dia chat duluan. Beri jeda dan biarkan dia berpikir kamu sedang sibuk atau melakukan hal lain. Jangan biarkan dia berpikir bahwa kamu menanti-nantikannya. Bikin dia penasaran.

5. Keluarkan dark feminime energymu. Keluarkan sedikit sisi gelapmu. Jangan terlalu jadi nice girl yang selalu menurut dan siap sedia ketika dia butuh kamu atau pun ketika dia mengajakmu pergi. Jangan batalkan janji bersama temanmu untuk sekedar bertemu dengannya. 

Minggu, 16 Juni 2024

MEMOAR KALA ITU

Di kursi roda ini, aku duduk menghadap halaman rumah yang cukup lapang. Terdapat gazebo kecil yang cukup untuk bersantai saat senja hadir di depan rumahku. Pemandangan ini selalu saja mengingatkanku akan historis semua tentangmu, istriku. 

Masih teringat jelas semua kenangan tentangmu, Suparwi. Kala kita bertemu untuk pertama kalinya. Waktu itu, tahun 1967. Aku melihat segerombolan gadis muda memasuki area pasar malam. Pardi, kawan baikku mulai bergelagat ingin berkenalan dengan salah satu gadis yang ia incar. Tapi aku tak tertarik sedikit pun. Aku lebih memilih menyantap tahu petis yang baru saja kubeli. 

Benar saja sesuai dugaanku, Pardi berhasil berkenalan dengan Sarita. Sedangkan para gadis lain mulai berpencar untuk melihat-lihat pasar malam yang hanya hadir satu tahun sekali di kota ini saat bulan Ramadan. Namun, aku melihat satu gadis yang menarik hatiku. Kuberanikan diri untuk mendekatinya. Ya, namanya Suparwi. 

Dialah gadis lemah lembut, dan manis senumnya. Rambutnya yang berkepang dua dengan pita merah di ujungnya, menambah apik paras wajah bulatnya. Mengenakan sweater rajut coklat dan rok hitam selutut. Sungguh sedap dipandang. Tak akan pernah kulupakan kesan pertamaku bertemu dengannya. Tiap kenangan manis tentangnya, tiap ucapan lemah lembutnya, tiap sedapnya masakan yang tercipta dari tangan ajaibnya, mana mungkin bisa aku lupakan. 

Setelah mengenal lebih dalam tentangnya, singkatnya, aku menikah dengannya. Kami dikaruniai 5 orang anak. Ibu, panggilannya dari anak-anak kami. Hari-hari terasa cepat berlalu. Tangis, tawa, cerita bahagia, sedih, susah, senang kita lalui bersama-sama selama 27 tahun ini. Tapi tak jarang pula aku melakukan kesalahan dan dia selalu saja memaafkanku. Kenapa ada orang yang sesabar kau, Suparwi? 

Hari itu, tepat satu hari sebelum ulang tahunnya. Dia terjatuh lunglai. Kugendong ia dalam pelukanku. Mencoba menyadarkannya dan mengguncangkan badannya, apa saja kulakukan demi membuatnya bangun kala itu. Anak kami Wawan yang kutelepon, langsung datang dan membawanya ke rumah sakit. Dokter bilang ini adalah gerd akut. Tapi kenapa aku tidak pernah mengetahuinya? Bahkan, tentang sakitnya pun aku lalai, padahal sudah puluhan tahun aku bersamanya. Ah Suparwi, sungguh maafkan suamimu yang tak becus untuk mengurusmu. Aku benar-benar sangat menyesal kala itu. Egoku selama ini yang terlalu tinggi sungguh aku menyesalinya.

Satu minggu setelahnya, Suparwi meninggalkanku untuk selamanya. Kini di usia senja ini, kuhabiskan dengan mengenang perjalanan kita sembari mempersiapkan bekalku untuk bertemu denganmu di akhirat nanti. Semoga pertemuan kita nanti, menjadi pertemuan terakhir yang selamanya.


Warkop Sejuk di Malang Buka 24 Jam

Bagi kalian warga Malang atau yang mampir ke Kota Malang, Jawa Timur, yang suka nongkrong, wajib ke warkop satu ini. Namanya warkop Elton 28. Entah kenapa namanya sedikit aneh dan susah diingat. Terletak di Simpang Balapan No.11, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang, warkop ini tergolong memiliki lokasi yang strategis. Berada di pusat kota, warkop ini buka 24 jam non-stop.
Yang menarik dari warkop Elton 28 ini selain lokasinya yang strategis, juga suasana yang dihadirkan di warkop ini tergolong sangat sejuk di siang hari. 
Terdiri dari bangunan utama yang merupakan arsitektur peninggalan jaman Belanda, warkop ini bisa dikatalan unik. Terdapat satu bangunan utama besar yang merupakan tempat kita memesan minuman dan makanan serta kasir untuk pembayarannya. Di dalamnya juga terdapat beberapa meja kursi untuk tempat nongkrong indoor. Kemudian terdapat bangunan kecil lainnya di sebelah kanan bangunan utama, merupakan akses untuk menuju ke toilet warkop. Di sebelah toilet, ada bangunan dapur terbuka dan kita bisa melihat para karyawan menyiapkan makanan pesanan kita. Kemudian di depan bangunan utama terdapat halaman yang sangat luas berbentuk letter L yang ditumbuhi oleh pohon-pohon besar yang rindang. Di sini memberikan sensasi ngopi ala warkop di depan rumah tua yang memiliki halaman luas serta banyak pepohonan besar di halamannya. Sungguh sangat sejuk berada di sana walau di siang hari.
Harga kopi dan makanan yang ditawarkan juga cukup murah, yah namanya juga warkop, pasti yang ada di bayangan kita memang harga-harga sekelas warkop biasa ya. Di tempat ini, harga segelas kopi mulai dari Rp. 3.000,- saja. Dan berbagai aneka camilan yang bisa dinikmati sembari menyeruput pahitnya kopi juga dihadirkan disini dengan harga mulai dari Rp. 8.000,- saja.

Berikut menu yang ada pada warkop Elton 28.
Warkop ini tidak disarankan untuk para pecinta kopi roaster atau kopi seduh manual brew karena yang disajikan di warkop Elton 28 ya memang kopi sekelas warung kopi biasa. Namun walaupun begitu, warkop Elton 28 di pagi maupun siang hari termasuk tempat yang ramah anak. Beberapa kali saya ke sana di pagi dan siang hari, tempatnya tidak terlalu ramai dan jika mengajak anak-anak sangat cocok untuk diajak duduk-duduk di bawah pohon rindang sambil melihat mereka berlarian di halaman yang cukup luas.


Sabtu, 15 Juni 2024

Stop! Jangan Menikah Jika Tidak Siap Repot

Buat kalian para single sebaiknya lebih berhati-hati untuk menentukan kapan siap nikah. Kalian lebih membutuhkan edukasi mengenai behind the scene pernikahan, dibandingkan dengan konten-konten "kita bikin romantis."

Come on, menikah tidak sebercanda itu karena faktanya, kita tidak hidup di negara dengan mayoritas pasutri harmonis. Kita hidup dan dibesarkan dengan berbagai rumusan masalah keluarga. Postingan lewat yang kalian lihat di sosial media tentang kemesraan hanyalah etalase belaka. Kalian tidak pernah tahu hal mengerikan macam apa yang telah terjadi di baliknya. Bukannya menakut-nakuti, tapi hal ini dirasakan hampir di setiap rumah tangga. Baik yang menikah muda, maupun nikah di usia yang cukup matang. Kesiapan mental tidak memandang usia, hanya saja kalian perlu mempersiapkan benar-benar mental kalian untuk memasuki jenjang pernikahan. Tidak asal berlandaskan cinta dan kasih sayang saja.

Aku ambil pelajaran bahwa keputusan untuk tidak buru-buru dalam menikah adalah pilihan yang bijak bagi kalian yang belum siap untuk repot.

"Ah tapi aku bahagia meskipun nikah muda!"
"Kan bisa learning by doing, repot amat!"

Wait, tulisan ini bukan untuk menyalahkan orang yang sudah menikah, tidak. Aku pun kini juga telah menikah. Tapi aku cuma ingin bilang untuk kalian yang masih single belajarlah lebih bijak dan jangan menganggap semua bisa "jalanin dulu aja" termasuk soal menikah.

Kenapa harus siap repot? 

Karena cinta sejati saja tidak cukup dalam pernikahan. Kamu tidak makan cinta sayang. Komunikasi saja juga tidak cukup untuk memelihara hubungan dengan pasangan. Kompromi saja tidak cukup untuk menjadi orang tua dan membesarkan anak. 
Jika pikiran kita masih sering berdebat tentang siapa yang lelah dan siapa yang mesti mengalah dalam rumah tangga, siapa yang cuci piring dan siapa yang jaga anak, berarti ada perkara yang belum beres di kepala kita.

Kita belum sadar bahwa menikah bukan hanya tentang mengubah status, tapi juga mengubah peran kita sebagai individu. 
Menikah bukan tentang "Aku dan kamu menjadi kita", tapi, "Kamu mau tidak seumur hidup saling belajar bersamaku?"

Aku semakin paham kenapa setan benci dengan pernikahan. Ya karena menikah adalah ibadah terpanjang. Seumur hidup sejak kamu menikah yang setiap prosesnya, setiap amalannya, dua kali lipat bisa menghantarkan kita ke surga.

Jadi, kalian sudah siap repot belum? 
Repot untuk sabar
Repot untuk menerima
Repot untuk memahami
Repot untuk memaafkan
Repot untuk memaklumi




Jumat, 14 Juni 2024

Flu Singapura, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Mengobatinya?

Belakangan ini sering muncul adanya virus enterovirus atau sering disebut sebagai Flu Singapura. Virus ini kebanyakan menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyebaran virus Flu Singapura ini sangat cepat dan menyebar melalui kontak langsung maupun lewat udara. Penularannya sama seperti virus flu pada umumnya. Cepat sekali.


Berdasarkan pengalaman saya baru-baru ini yang merawat anak saya usia3,5th, flu singapura ini tidak berbahaya apabila ditangani dengan cepat dan tepat. Gejala awal dari anak yang terjangkit virus ini adalah sebagai berikut:


  1. Demam. Demam pada anak sangat lumrah dan dalam kasus flu singapura, demam bisa sampai mencapai 38-39 derajat celcius. Bila anak demam, segera beri obat penurun panas atau kompres menggunakan air hangat saja.

  2. Muncul ruam merah dan seperti luka melepuh pada telapak tangan dan telapak kaki anak. Ruam yang muncul ini memberi efek gatal-gatal pada anak dan perih jika terkena air.

  3. Muncul sariawan di pangkal tenggorokan, langit-langit mulut, atau pun di seluruh dalam mulut anak. Hal ini menyebabkan nafsu makan anak berkurang karena tidak nyaman dan sakit saat mengunyah maupun menelan makanan.

  4. Muncul bintik kecil berisi cairan di area siku, lutut, lipatan tangan dan kaki serta sekitar daun telinga. Bintik kecil ini menyerupai cacar air tapi tidak sebesar cacar air. Terasa gatal dan akan perih jika terkena air.

  5. Bisa disertai batuk atau pilek. Dalam beberapa kasus, anak akan mengalami batuk dan pilek bersamaan dengan munculnya tanda-tanda di atas.


Penyebab flu singapura adalah karena virus enterovirus yang masuk ke dalam tubuh anak. Biasanya anak yang sering kontak langsung dengan pengidap flu singapura akan rawan tertular. Penyebaran virus bisa melalui udara contohnya saat pengidap flu singapura bersin, bisa juga penularan lewat air liur, cairan feses, dan cairan tubuh lainnya.

Cara pencegahan agar virus ini tidak sampai masuk ke dalam tubuh yaitu dengan memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan anak, seperti:

  • Mencuci tangan sebelum makan

  • Tidak bergantian alat makan dengan siapa pun, buat alat makan anak khusus untuk dirinya sendiri dan tidak boleh dipinjam-pinjamkan apalagi dengan teman.

  • Membawa botol minum sendiri. Menghindari berbagi botol atau sedotan kepada temannya.

  • Cuci tangan, cuci kaki, dan cuci wajah setelah keluar dari rumah atau setelah bertemu dengan orang banyak. Lebih baik lagi kalau mandi sekalian.

  • Menjaga jarak dengan teman atau orang yang terlihat sakit.

  • Minum vitamin atau madu dengan teratur untuk menambah daya tahan tubuh anak agar tidak mudah tertular penyakit apapun.


Namun jika sudah terlanjur terjangkit, maka pengobatan yang tepat bisa membantu menyembuhkannya atau ikuti petunjuk berikut:

  1. Jangan panik. Jika orang tua mendapati anak demam panas dan mulai muncul ruam, sariawan dan gejala yang disebutkan di atas, maka jangan mendadak panik. Pertolongan pertama adalah menurunkan panas anak terlebih dahulu. Kemudian bawa anak ke dokter.

  2. Minum obat anti-virus yang telah diresepkan oleh dokter.

  3. Penuhi kebutuhan air anak. Anak harus tetap terhidrasi dengan baik, hal ini akan membuat demam anak cepat turun dan tidak perlu rawat inap di rumah sakit.

  4. Oleskan salep secara teratur. Dokter akan meresepkan salep untuk ruam dan bentol yang ada di tubuh anak.

  5. Beri obat sariawan yang telah diresepkan dokter.

  6. Minum obat secara teratur dan tetap penuhi gizi harian anak.


Saat si kecil sakit memang kita akan sedih dan merasa kebingungan jika hal ini belum pernah terjadi sebelumnya pada anak anda. Namun, tetap tenang dan melakukan apa yang dokter katakan adalah hal yang sudah tepat. Flu singapura ini tidak bisa sembuh secara instan, butuh proses 7 hingga 10 hari untuk benar-benar sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula.


Rabu, 12 Juni 2024

Kita yang Tak Sama

Richie memandangi wajah Vela lekat-lekat. Gadis berambut panjang yang memiliki mata bulan dan kulit sawo matang itu menjadi salah tingkah karenanya. Seketika Richie berkata,
"Jadi, besok sudah mulai puasa ya kamu?"
"Iya nih. Nanti malam aku mau ikut tarawih di masjid dekat rumah. Jadi, rencana cari bukunya ditunda dulu ya?"
Richie tidak menjawab.
"Gak apa-apa kan?"
"Eh, iya. Gak apa-apa kok. Kamu fokus ibadah aja dulu."
Sejenak, mereka terdiam di bangku taman kota yang tidak jauh dengan kampus Vela. Raut wajah Richie yang menunjukkan kekecewaan seketika berubah menjadi kegirangan seperti mendapatkan ide bagus.
"Ah, aku tahu. Bagaimana kalau rencana mencari bukunya diganti besok sore saja? Setelah itu biar lanjut cari buka puasa untuk kamu."
"Boleh. Oke besok ya."
Keduanya sudah berada disana sekitar satu jam. Kini mulai bersiap untuk pulang. Richie menyalakan motor tua kesayangannya, membonceng Vela yang ingin cepat pulang karena hari sudah sore.

Sesampainya di depan rumah Vela, Richie tak langsung pamit pulang.
"Vel, kamu tau gak kenapa aku bisa tertarik sama kamu padahal kita berbeda?"
Vela tak langsung menjawab, dia berdiam diri sejenak tertegun, tertunduk, lalu kembali melihat sosok lelaki berkulit putih, bermata sipit, dan rambut kecoklatan di bawah sinar matahari senja.
Entah apa yang dipikirkan Vela, tapi ia hanya menggelengkan kepala. Tanda tak tahu.
Belum sempat Richie berbicara, terdengar teriakan dari dalam rumah Vela. "Vela, cepat masuk. Sudah mau magrib."
Vela pun bergegas masuk ke dalam rumah seraya berkata, "Eh besok ya. Dah."
Richie mematung. Kemudian dengan muka lesu dia tancap gas menjauhi rumah Vela.

Banyak perbedaan diantara mereka, namun tidak menjadi halangan bagi mereka untuk saling bertoleransi satu sama lain. Perihal beda keyakinan adalah yang paling mencolok di keduanya.
Waktu terus berlalu, semakin lama menjadikan mereka semakin akrab dan dekat. Namun, satu hal yang menjadi pertanyaan bagi Vela. Suatu pagi yang menjadi malam terakhir di bulan Ramadan, Vela memberanikan diri untuk bertanya pada Richie.
"Kita sudah sejauh ini. Nanti akan tiba saatnya kita mempertanyakan, apakah salah satu dari kita akan rela memindahkan keyakinannya kepada Tuhannya, demi cintanya kepada manusia?"
Richie hanya terdiam. Seketika muncul banyak pertanyaan yang memberondong kepalanya. Seolah berpikir jauh dan belum terjawab pula sampai saat ini..


Aku dan Cinta Pertamaku

Tidak banyak yang bisa aku ceritakan tentangnya. Tapi memori singkat itu akan selalu membekas dalam benakku. Tangis, tawa, marah, canda yang selalu terngiang di dalam pikiranku. Sampai kapan pun tidak akan pernah kulupakan dan aku tidak ingin lupa. Suaranya tak pernah meninggi, tawanya selalu menular. Tiga belas tahun kami hidup bersama dan tak pernah aku merasa tidak diinginkan. Pelukannya selalu hangat. Aku tidak pernah tau apa yang dirasakannya diluar sana, yang aku tahu dia sangat baik dan mempesona. Kami selalu terlihat mesra dengan aku yang selalu manja kepadanya.
Pagi itu sangat gaduh. Terdengar teriakan kencang dari mama.
“Haaaaa. Pergi sana. Pergiiii!” Teriak mama.
Aku dengan mataku yang setengah mengantuk mencoba memahami keadaan yang sedang terjadi di rumah. Saat itu aku tidak hanya tinggal dengan mama, papa, dan adik tetapi juga ada yangkung dan yangti. Disebelah rumah, hanya berbeda 4 rumah, ada rumah bude Emi, kakak kandung mamaku. Pagi itu semua orang berkumpul di kamar mama papa, terlihat bude Emi, yangkung dan yangti memegangi kedua tangan mamaku, menahannya untuk tidak melemparkan semua benda yang ada didekatnya. Setelah melihat aku keluar dari kamarku dan melihat kejadian itu, bude Emi dengan cepat langsung menggandeng tanganku dan menggendong adikku untuk diajak kerumahnya. Banyak pertanyaan yang ada dalam benakku. Kenapa mama? Apa yang terjadi dengan mama dan papa sehingga aku melihat papa yang mematung dan mama yang teriak bak orang kerasukan?
Beberapa hari setelah kejadian itu, aku baru tahu bahwa ini adalah awal dari perpisahan kami, perpisahanku dengan papa. Ya, mama memutuskan untuk bercerai dengan papa. Tapi yang aku pahami saat itu adalah aku tidak akan pernah bertemu lagi dengan papa, laki-laki pertamaku, cinta pertamaku. Hatiku sangat sedih dan perih sekali saat mengingat dan memikirkan hal itu. Saat itu aku masih berusia tiga belas tahun. Hal yang aku butuhkan sepenuhnya adalah papa dan mama yang harusnya terus bersama, menemaniku sampai aku dewasa dan memiliki anak yang juga berarti itu adalah cucu mereka. Aku sempat jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit karena gejala tifus. Aku berharap bisa bertemu papa dan kami menghabiskan banyak waktu bersama. Tapi itu hanyalah anganku karena mama tidak membiarkan papa berlama-lama menjengukku. Kami hanya menghabiskan waktu kurang dari satu jam dan itu pun diawasi ketat oleh mama seakan-akan aku dalam kondisi yang berbahaya jika bersama papa.
“Mbak yang kuat ya, kalau ada apa-apa bilang Papa ya.” dengan suara setengah berbisik, papa mengucapkan kata-kata yang seketika membuat aku tidak bisa berkata apa-apa. Padahal yang sebenarnya, banyak sekali pertanyaan yang terlintas di benakku. Apa aku masih bisa bertemu papa? Apakah papa akan sering-sering mengunjungiku? Tidak bisakah mama dan papa bersatu kembali? Sehingga kami tidak akan pernah dipisahkan secepat ini? Aku butuh papa, jangan pergi pa!
Namun itulah aku, yang sampai saat ini selalu dalam keadaan sulit untuk mengutarakan perasaanku dan takut untuk menyampaikan hal yang membuatku tidak nyaman. Pun saat aku akhirnya bertemu kembali dengan papa setelah dua belas tahun lamanya kami tidak saling kontak. Kami bertemu lagi pada akhirnya di KUA. Ya, aku akan menikah dan pencarianku untuk membawa papa hadir ke pernikahanku sampai pada titik ini. Kami berdua mematung selama beberapa detik sampai akhirnya saling menyapa.
“Mbak apa kabar? Sehat? Gimana kabarnya adik?” papa gugup.
“Alhamdulillah baik Pa.” hanya kalimat itu yang bisa aku ungkapkan. Padahal banyak pertanyaan dan pernyataan yang ingin aku sampaikan ke papa. Tapi kami hanya bisa gugup dan bergerak sesuai arahan petugas KUA saat itu.
“Mbak maaf ya Papa tidak bisa datang ke acaramu. Kamu jaga diri baik-baik ya.”
Aku hanya mampu menganggukkan kepala.
“Mas, titip Sera ya. Dia putriku, kekasih hatiku, rejeki pertamaku, penyemangatku. Jaga dia seperti saat aku menjaganya dulu ya.” suara papa mulai bergetar.
“Iya Om.”
Aku menangis. Sungguh rasanya sangat rindu ingin memeluk. Mengatakan bahwa aku selama ini merindukannya, membutuhkannya, berharap bisa berkumpul untuk sekedar makan bersama. Tapi aku hanya mematung disitu dan tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutku. Itulah terakhir kalinya kami bertemu. Aku sangat menyesal sekali kenapa kami tidak menghabiskan waktu bersama saat itu. Banyak bercerita tentang pahit manis kehidupan yang aku lalui tanpanya. Kini aku kehilangan papa untuk selamanya. Tapi kenangan kami yang singkat akan selalu membekas di benakku.
Perasaan terbaik adalah perasaan yang diungkapkan dan dikomunikasikan.

Senin, 10 Juni 2024

Setrika Lebih Susah dari pada Mencuci?

Siapa di sini tim setrika? Sayaaaaa..
Tim cuci baju mana suaranya?

Ibu-ibu pasti relate dengan pilihan ini. Sebagian orang memilih lebih baik mencuci dari pada setrika baju. Eits, di sini cuci baju yang aku maksud adalah cuci baju manual menggunakan tangan ya, bukan pakai mesin cuci, itu mah semua suka! 
Sebagian orang lainnya lebih suka menyetrika saja dari pada mencuci, seperti aku. Sebetulnya tidak ada keharusan kalian mencuci dan setrika sendiri, tapi ini aku masukkan ke dalam daftar skill bertahan hidup. Ada juga yang bilang, asal baju sudah di cuci, tidak perlu disetrika pun tak apa. Jadi, apa sih sebenarnya pertimbangan orang merasa bahwa setrika itu lebih berat dari pada mencuci?
1. Setrika butuh ruang dan waktu yang pas
Tidak seperti mencuci yang bisa dilakukan kapan saja. Setrika membutuhkan sekumpulan niat untuk segera mengerjakannya. Selain itu, setrika akan menghabiskan hampir seluruh energi kita untuk duduk diam lama dalam posisi yang terkadang tidak santai. Alih-alih menggunakan waktu luang, setrika harus menyisakan waktu tersendiri agar semua terlaksana dengan baik. Butuh minimal satu hingga dua jam untuk mengerjakan keseluruhannya. Tidak seperti setrika, mencuci lebih gampang dan efisien jika kita melakukannya saat bebarengan dengan kegiatan mandi. Bahkan satu atau dua pakaian pun bisa dicuci saat mandi.

2. Setrika tidak bisa ditinggal-tinggal
Berbeda dengan mencuci pakaian, yang jika kita sedang terkendala sesuatu masih bisa ditinggal dan dilanjutkan nanti (karena sekaligus proses merendam) setrika tidak bisa ditinggal sebentar saja kalau masih ingin pakaianmu tetap utuh dan tidak terbakar. Maka dari itu butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pakaian yang akan di setrika.

3. Tidak tahu cara melipat yang benar
Waktu sudah ada, niat sudah terkumpul, giliran sudah ada baju yang di setrika, eh kita tidak tahu cara melipatnya. Maka jadilah bentuk acak dari pakaian yang sudah disetrika tadi. Melipat dengan cara yang salah mengakibatkan pakaian akan kusut dan susunan baju di lemari tidak terlihat rapi. Skill setrika dibarengin dengan skill melipat akan menjadi kombinasi yang baik.

4. Bahan Khusus Anti Setrika
Pada beberapa pakaian, ada yang boleh disetrika maupun tidak. Jadi kita perlu mengetahui bahan-bahan pakaian seperti apa yang boleh disetrika dan tidak guna menghindari pakaian rusak. Bahkan ada jenis kain yang memang tidak perlu disetrika dan langsung di lipat.

5. Perlu skill mengatur suhu alat setrika
Ada bahan pakaian yang bisa langsung dilipat, ada pula bahan pakaian yang masih harus disetrika tetapi harus dengan suhu kecil. Biasanya pakaian jenis ini adalah pakaian yang berbahan wool, silk, sutera, dan lace. 

Minggu, 09 Juni 2024

Menulis, Apa Salahnya?

Sering kalian bertanya pada anak kecil tentang apa cita-cita mereka? Mereka akan menjawab dengan penuh semangat ingin jadi dokter, polisi, pilot, pemadam kebakaran, guru, dan profesi berseragam lainnya. Pun terjadi denganku saat duduk di bangku SD, aku akan sering mendengar pertanyaan, "Cita-citamu apa?" Bahkan jaman itu setiap anak di kelasku akan bertukar biodata yang berisi nama, alamat, hobi, makanan favorit, minuman favorit, dan tentu saja cita-cita. Binder dan adinata kalau di tempatku namanya, di tempat kalian apa? Boleh komen dong.
Waktu itu usiaku hampir 12 tahun, saat tren bertukar binder dan adinata terjadi. Aku dengan lancar dan percaya dirinya mengisi daftar biodata yang teman-temanku kirimkan. Tapi saat melihat tulisan "cita-cita" aku sempat berhenti agak lama. Cita-citaku? Apa ya? Aku ingin jadi apa kalau sudah besar? Polisi? Ah tidak, aku tidak suka warna seragamnya pikirku dulu. Pilot? Ah tidak, aku tidak suka ketinggian. Lalu aku terbesit pikiran. Aku ingin menciptakan sebuah buku yang akan asyik untuk dibaca teman-teman. Saat itu, sedang tren baca novel serial "Harry Potter" dan aku membacanya sampai 7 jilid. Aku ingin sekali bisa menciptakan buku-buku tebal setebal bikinan J.K Rowling pada saat itu. 
Akhirnya kutulislah cita-citaku "pembuat buku."

Lama dan menjadi kebiasaan pada akhirnya, aku suka sekali menulis di buku diary. Diary yang kupunya saat itu berwarna merah jambu, lengkap dengan gembok kecil di ujung penutupnya. Berharap tidak ada yang bisa baca tulisanku waktu itu. Malu rasanya jika tulisanku terbaca oleh orang lain termasuk ibuku sendiri. Saat itu, yang kutulis hanyalah curhatan sehari-hari anak SD yang sedang tumbuh remaja. 
Lambat laun, aku sadar jika aku suka menulis. Aku suka berlarut tenggelam dalam buku dan tulisanku sendiri. Membaca ulangnya pun membuatku bersemangat.

Sampai aku beranjak SMA, aku pun masuk dalam jurusan Bahasa dan Sastra. Pertanyaan terbesar dalam diriku bertahun-tahun lamanya sebelum aku memutuskan untuk masuk jurusan tersebut, aku bertanya pada diriku sendiri kenapa aku masuk kelas bahasa? Aku jawab, ya karena ingin menulis dengan baik, lalu, "Kenapa kamu ingin jadi penulis?"
Kini aku tahu semua jawabannya.

Aku adalah seorang introvert yang hanya akan pandai bertukar pesan teks tanpa ada panggilan telepon. Aku seseorang yang lebih memilih bercerita lewat tulisan dari pada lewat lisan. Aku tahu ini bukan hal yang begitu baik, tapi aku tahu kapasitasku. Aku hanya akan nyaman dengan tulisan saat aku benar-benar tak nyaman di dunia ini.

Mungkin untuk kedepannya, aku akan lebih melatih diriku untuk membuat lebih bagus lagi tulisan apapun yang aku buat. Menjadikannya bermanfaat bukan hanya untukku tapi juga untuk orang lain. Semoga juga aku lebih berani berkomunikasi dengan percaya diri dari tulisanku menjadi lisan yang akan bermanfaat untuk orang lain.
Salah satu manifestasiku adalah "Jadi Penulis dan Narasumber" nantinya.

Aamiin gak?

Sabtu, 08 Juni 2024

Daftar Sekolah Anak? Perhatikan Hal Ini


Tahun ajaran baru 2024/2025 sudah akan dimulai pada bulan Juli mendatang. Pastinya seluruh orang tua sudah bersiap memilih sekolah terbaik untuk putra-putrinya. Baik itu persiapan masuk KB, TK, SD, SMP, dan SMA maupun yang sedang persiapan untuk masuk ke jenjang universitas. Setiap tahunnya, banyak sekali calon siswa baru yang akan mendaftarkan ke sekolah-sekolah baik swasta maupun negeri. Ada beberapa hal yang perlu orang tua pertimbangkan untuk memilih sekolah yang cocok dengan anak diantaranya adalah :

1. Akreditasi Sekolah

Akreditasi sekolah menjadi kesan pertama bagi orang tua yang akan mendaftarkan anaknya sekolah. Hal ini pula yang menjadi cerminan standart gambaran sekolah tersebut. Tidak ada salahnya untuk memilih sekolah yang sudah terakreditasi baik. Baik sekolah swasta maupun negeri, ada suatu bentuk akreditasi yang bisa dipertimbangkan untuk calon siswa yang akan mendaftar ke sekolah tersebut.

2. Lingkungan dan Tenaga Pendidik

Lingkungan yang baik dan tenaga pendidik yang kompeten merupakan nilai plus yang dimiliki sekolah untuk menjadikan anak-anak berprestasi dan berakhlak mulia. Tidak melulu soal akademik, namun dalam hal norma dan agama lingkungan sangat mempengaruhi perilaku anak. Pada sekolah swasta maupun negeri tentunya ada standart masing-masing sekolah untuk memiliki tenaga pendidik yang mumpuni tidak hanya perihal akademik, namun cara berinteraksi dengan para murid perlu kalian perhatikan karena hal ini bisa menentukan apakah anak-anak akan betah di sekolah atau tidak.

3. Kebersihan

Lingkungan yang nyaman tentunya tidak luput dari kebersihan sekolah yang selalu terjaga. Fasilitas tidak perlu mewah yang penting bersih dan terawat saja sudah cukup mencerminkan bahwa ada perhatian khusus dari pihak sekolah kepada murid-murid yang diajar.

4. Kemampuan Finansial Masing-masing

Tidak perlu memaksakan untuk menyekolahkan anak di tempat yang mahal dan bergengsi. Kemampuan finansial orang tua pastinya akan berbeda sesuai dengan kebutuhan rumah tangga masing-masing. Sekolah mahal belum tentu lebih baik dari pada sekolah yang harganya di bawahnya. Yang terpenting yaitu kembali ke 3 poin di atas. Usahakan untuk memilih sekolah anak, masih bisa menyisihkan uang untuk hal lain yang juga menjadi kebutuhan si anak.


Jumat, 07 Juni 2024

Begini Cara Semesta Mewujudkan Pikiranmu


"Ah aku sial sekali."
"Bawaanku dari dulu memang begini-begini aja."
"Aduh, kepala ini kenapa setiap malam selalu kambuh sakitnya."
"Memang bener kata pepatah, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin."

STOP!

Kalau kamu pernah berpikir seperti itu, sebaiknya hentikan mulai sekarang!
Energi pikiran yang kamu fokuskan akan tertanam pada alam bawah sadarmu dan menjadi realita pada akhirnya.
Otak manusia diciptakan luar biasa hebatnya menerima segala informasi dan menyimpan informasi tersebut. Apabila otak kita beri makanan positif (dalam hal pikiran positif), dia akan menyalurkan energi positif ke seluruh tubuh kita dan akan mengubahnya menjadi dorongan energi positif pula, sehingga kita juga akan menarik energi-energi positif ke dalam hidup kita.
Sebaliknya, jika otak diisi dengan pikiran negatif, maka kita juga akan menarik hal-hal negatif ke dalam hidup kita.

Konsep Manifestasi
Manifestasi adalah salah satu kunci untuk mewujudkan semua keinginan kita menjadi kenyataan dengan cara Law of Attraction (LOA), termasuk saat kita berpikir negatif maka otak akan mengirimkan sinyal kepada kita untuk segera mewujudkannya, dan saat kita berpikir positif semua impianmu pun terwujud.
"Aku pernah manifestasi, tapi kenapa tidak terwujud?", "Kapan terwujudnya?".
Jika kamu pernah berpikir seperti ini, maka manifestasimu akan benar-benar tidak terwujud karena manifestasi atau do'a yang kita lepaskan ke langit biarkan dan pasrahkan semuany, biarkan alam semesta bekerja. Jadi percayalah 100% kepada Tuhan dan alam semesta untuk mewujudkan mimpimu. Kamu hanya perlu berpikir positif dan positif.

Lakukan hal ini, maka manifestasimu terwujud :

1. Scripting
Lakukan scripting atau menuliskan hal-hal yang kamu inginkan seakan-akan itu sudah terjadi. Contoh : "Terima Kasih Tuhan, akhirnya omset jualanku setiap hari semakin naik. 1.000pcs terjual tiap harinya."
Tuliskan juga hal-hal positif lainnya setiap hari di buku jurnal kamu. Setiap hari! Isinya berbeda-beda tidak apa-apa yang penting hanya hal positif yang ingin kamu wujudkan saja. Jangan menuliskan hal yang kamu eluhkan karena berpotenti mewujudkannya pula. 

2. Meditasi. 

Meditasi bukanlah hal yang mengarah ke "klenik" atau hal mistis yang ada dipikiranmu. Meditasi yang aku maksud adalah merilekskan pikiran dan memusatkannya pada hal-hal positif. Belajar memaafkan, belajar berterima kasih karena apa pun yang ada di dunia ini sangatlah berhubungan erat. Mungkin saja hari ini kamu kurang beruntung karena terlambat masuk kantor gara-gara ban bocor, tapi ternyata dibalik itu semua kamu dihindarkan dari kejadian tidak menyenangkan di jalan seperti kecelakaan atau semacamnya, masih lebih baik ban bocor bukan? Everything is connected dan kamu harus mempercayainya 100%.

3. Hilangkan Iri dan Dengki
Jika kamu masih mempunyai sifat iri dan dengki, jangan harap kamu bisa mewujudkan impianmu karena sifat iri dan dengki membuatmu sering mengumpat dan menjelekkan orang yang kamu tuju. Hal ini secara tidak langsung sama dengan mengutuk dirimu sendiri, menjelekkanmu sendiri dan membawa semua hal negatif itu ke dalam hidupmu.

Kamis, 06 Juni 2024

Jadi Pelajaran Dalam Rumah Tangga, Drama "Queen of Tears" Meraih Rating Tertinggi

Belum bisa move on dari serial drama Korea Queen of Tears yang tayang mulai Maret - Mei 2024 lalu. Drama Queen of Tears banyak sekali mengajarkan kita tentang kehidupan pernikahan dan keluarga. Queen of Tears menyajikannya dengan menarik dan membuat orang betah menunggu tiap episodenya keluar. Aku pun tak kalah kagum dengan aktor dan aktris pemeran utama Baek Hyun Woo dan Hong Hae In. Mereka membawakan peran masing-masing dengan sangat baik dan bisa membawa penonton untuk ikut merasakan apa yang sedang dirasakan para tokoh utama.

Menceritakan tentang kisah hidup rumah tangga Baek Hyun Woo dan Hong Hae In, membuat kita bisa belajar juga dari drama ini dalam konteks rumah tangga. Cerita kehidupan dan problematika yang ada di drama ini sangat realistis dan bisa saja terjadi kepada setiap pasangan menikah. Kira-kira beginilah beberapa pelajaran yang bisa aku ambil dari drama Queen of Tears dalam kehidupan sehari-hari kita :

1. Perbedaan Pola Asuh Mempengaruhi Kepribadian Anak
Baek Hyun Woo dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan penuh perhatian. Dia tumbuh menjadi seseorang yang penuh percaya diri dan sangat baik dalam penyesuaian diri. Memiliki rasa empati dan berhati lembut serta selalu mengedepankan kebaikan dan kejujuran. Walaupun hidup di desa, orang tua Baek Hyun Woo memberikan cinta dan seluruh perhatiannya kepada anak-anak mereka. Tidak hanya di lingkungan rumah, orang tua Baek Hyun Woo juga memperhatikan pendidikan anaknya dengan menyekolahkannya di tempat terbaik yang mereka mampu. Alhasil, Baek Hyun Woo menjadi orang berpendidikan yang bermoral.
Sedangkan Hong Hae In, kebalikan dari Baek Hyun Woo. Walaupun dia memiliki previlage yang tinggi, menjadi ahli waris pasar raya dan bergelimang harta namun dia tumbuh menjadi pribadi yang dingin dan acuh. Dia dibesarkan oleh ibu yang tidak pernah memperhatikannya dan selalu meremehkannya. Hong Hae In berhati lembut namun sulit untuk mengutarakan emosi dan perasaannya.

2. Diam Tidak Selamanya Emas
Ada cerita di mana Baek Hyun Woo dan Hong Hae In melalu fase silent treatment. Hal ini justru makin memicu asumsi-asumsi berbeda dari kedua belah pihak. Akibatnya, jika tidak dikomunikasikan dengan baik akan menjadi bom waktu yang akan meledak kapan saja. Masalah bertumpuk dan tidak pernah diselesaikan atau dibicarakan.

3. Komunikasi itu Penting!
Aku rasa alur cerita yang menimbulkan permasalahan pada drama Queen of Tears ini berawal dari komunikasi yang buruk. Baik itu Baek Hyun Woo dan Hong Hae In sebagai pasangan suami istri, maupun Hong Hae In dengan keluarganya. Komunikasi yang tidak tuntas dan menimbulkan persepsi individu menjadi rancu menyebabkan permasalahan yang berlarut-larut.

4. Stop Berasumsi!

Kalau kalian orang yang suka menebak-nebak perasaan dan pikiran orang lain atau pun pasangan kalian, stop melakukannya! Hal itu akan membuat kalian stres dan tidak pula tepat sasaran dalam menafsirkannya. Ada baiknya kalian mengobrol langsung dengan orang tersebut, alih-alih hanya berasumsi tentangnya. Hal ini terjadi pula pada Hong Hae In dan Baek Hyun Woo di drama Queen of Tears. Masalah terus timbul saat mereka salimg berasumsi dan mengira-ngira sendiri. Speak up please!







Rabu, 05 Juni 2024

Suka Drama Queen of Tears? Pasti Juga Suka 3 Drama Ini!

 Suka Drama Queen of Tears? Pasti Juga Suka 3 Drama Ini!


Drama Korea yang mengisahkan tentang pasangan Hong Hae In dan Baek Hyun Woo membuat para fans Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won rela menunggu tiap sabtu minggu hanya untuk menantikan konflik baru yang disuguhkan dalam drama tersebut.

Drama ini bercerita tentang sepasang suami istri yang sedang memiliki konflik internal dalam diri masing-masing. Hong Hae In sebagai direktur di pasaraya sementara suaminya, Baek Hyun Woo menjadi kuasa hukumnya. Bekerja bersama dalam satu perusahaan tak membuat keduanya menjadi pasangan ideal yang romantis, justru keduanya sering terlibat perdebatan hingga akhirnya sama-sama saling menjauh. Tapi dengan beberapa musibah dan kejadian, membuat mereka berdua sadar jika keduanya saling mencintai, namun kurangnya komunikasi menjadikan mereka saling berasumsi dan ujung-ujungnya jadi berdebat lagi.

        Sumber: Wikipedia

Queen of Tears memberikan tangis dan tawa penonton di setiap episodenya itulah sebabnya Queen of Tears masuk dalam kategori romcom. Pemeran yang bertabur bintang dalam serial ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi penonton. Selain Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won, ada Park Sung Hoon yang berperan sebagai tokoh antagonis berperan sebagai Yoon Eun Seong. Aktris dan aktor senior seperti Na Young Hee dan Kim Kap Soo serta Jung Jin Young juga beradu akting dalam serial ini. Walaupun alur cerita terkesan tidak asing seperti dalam drama yang sebelumnya pernah tayang di tvN, Queen of Tears dapat memecahkan rekor baru tvN dengan rating tertinggi pada episode 16 yaitu 24,8%.

Bagi kalian yang telah menonton Queen of Tears, kalian juga pasti akan menyukai beberapa drama berikut:


Go Back Couple

     Sumber : kompas

Bercerita tentang sepasang suami istri Choi Ban Do dan Ma Min Jo yang sama lelahnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka menikah di usia 24 tahun, kini telah menjalani pernikahan selama 10 tahun lebih dan telah memiliki seorang anak balita. Choi Ban Do adalah seorang sales obat-obatan yang loyal kepada perusahaan. Sedangkan Ma Min Jo adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus rumah dan anaknya saja. Choi Ban Do mulai merasa jenuh dengan pekerjaannya dan merasa hidupnya sangat membosankan, begitu pula Ma Min Jo yang setiap hari berkutat dengan rumah dan anak serta merasa kurang diperhatikan oleh suaminya. Keduanya ingin berpisah namun mereka terlempar kembali ke masa lalu sebelum mereka bertemu. Kejadian itu membuat mereka mengalami hal-hal baru yang dulu tidak pernah mereka lakukan sebelumnya, dan merubah beberapa alur cerita untuk menentukan masa depan mereka masing-masing. Pada akhirnya membuat mereka berpikir bahwa sebenarnya mereka saling mencintai walaupun kehidupan lamanya terulang kembali. 

Drama ini cocok untuk kalian yang merasa lelah dan penat dalam hubungan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari drama korea satu ini terutama tentang hubungan dengan pasangan dan keluarga.


Hi, Bye Mama!

    Sumber : sonora.id

Drama Korea satu ini dibubuhi dengan banyak aksi komedi menarik di dalamnya. Walaupun banyak juga cerita yang akan membuat penonton menangis, alur cerita yang ringan membuat penonton tidak terlalu banyak berpikir dan cocok untuk tontonan keluarga. 

Menceritakan tentang Cha Yuri, seorang ibu hamil yang telah meninggal dan diberi kesempatan oleh Dewa untuk hidup kembali. Dia rela mati demi menyelamatkan anaknya dan kini dia diberikan kesempatan hidup hanya 49 hari untuk melihat keadaan anaknya di dunia. Cha Yuri akan benar-benar hidup kembali jika dia berhasil mengambil kembali kehidupannya yang sama persis seperti saat dia masih hidup termasuk suaminya, Cho Gang Hwa. Namun Cho Gang Hwa telah menikahi wanita Oh Min Jeong, yang berarti ini adalah tantangan untuk Cha Yuri menentukan apakah dia akan benar-benar hidup kembali atau hanya 49 hari saja. 

Hi, Bye Mama mampu menyajikan komedi di setiap episodenya sekaligus membuat penonton menangis tersedu karena beberapa cerita tentang ibu dan anak yang mengharukan. 


Reply 1988

     Sumber : wikipedia

Drama komedi romantis yang rilis pada tahun 2015 ini masih sangat cocok ditonton berkali-kali. Cerita berlatar tahun 1980-an yang mengangkat tentang fenomena kehidupan sehari-hari pemainnya membuat drakor ini terkesan ringan dan mudah dipahami karena relate dengan kehidupan nyata. 

Menyoroti kisah tentang keluarga, persahabatan, cinta, dan kehidupan yang relate dengan kenyataan. Drama Korea REPLY 1988 membuat dua karakter utamanya mengalami cinta lokasi yakni Hyeri dan Ryu Jun Yeol. Namun, setelah berpacaran cukup lama sejak bertemu di drama ini, kabar terbarunya keduanya baru saja putus.

Drama ini akan berkesan bagi yang menontonnya karena banyak nila-nilai kehidupan yang akan menjadi relate dengan kehidupan nyata. Dibumbui dengan kisah cinta monyet hingga akhir yang bikin baper, drakor ini mendapat rating tertinggi pada saat penayangannya berlangsung.

Beberapa drama korea diatas adalah drama komedi romantis yang ringan dan mengharukan yang cocok untuk ditonton bersama pasangan atau keluarga. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari drama-drama tersebut terutama untuk para pasangan dan keluarga yaitu komunikasi dan keterbukaannya.




Selasa, 04 Juni 2024

Gerutu Hari Ini

Kalian tahu apa yang lebih menjengkelkan dari melewati hari-hari tidak menyenangkan menurut versimu? Saya terlalu terbawa suasana saat melewati hari-hari bahagia. Saya terlena saat bahagia menghampiri dengan segala kenikmatannya. Tak seharusnya saya begitu. Mengingat ada pelangi setelah badai, pun ada badai dibalik ombak yang tenang.

Saya akui, saya haus akan ilmu tentang memahami individu. Tapi kenapa selama ini saya sering kehilangan diri sendiri? Teringat seseorang yang dulu begitu memahami cara pikirku. Bertukar cerita dan pikiran seolah seisi dunia akan kita bahas bersama. Naif memang waktu itu. Mempercayai semua cerita saya kepada dia yang entah saat ini sempat membaca blog saya atau tidak. Hey, untuk kamu yang merasa, boleh komen dong kalau kamu mengerti maksud saya(?) Haha

Saya masih bertanya-tanya tentang kalimat "Serahkan semua ke Tuhan." Saya bingung pertanda yang Tuhan beri ke saya apa sudah tersampaikan dengan benar? Dan apakah saya sudah sadar betul itu adalah pertanda dari Tuhan? 
Apa ini yang saya jalani sekarang adalah do'a-do'a saya yang dulu pernah saya bilang, "Terserah Tuhan?"

Ah terlalu rumit ya saya memikirkannya?

Terkadang memang hal-hal yang diluar kendali kita tidak perlu terlalu dipusingkan. Teringat tulisan saya tentang stoikisme kemarin. Lega juga saya menjabarkannya kemarin. Namun di sisi lain, memang tidak ada manusia sempurna, yang ada hanyalah saya yang berusaha mempelajari maksud dan tujuan dari hidup saya. Setelah banyak hal yang saya lewati, menjadikan semua itu pelajaran yang sangat berharga bagi saya saat ini.

Pelajaran yang saya simpulkan untuk hari ini adalah tidak semua hari kau perlu merasa paling sial sedunia. Semua orang pasti merasakannya tapi tidak harus ditunjukkan.
Kini saya merasa menjadi orang paling abstrak sedunia karena berceloteh tentang perasaan hari ini yang memang abstrak.

Sekian mungkin untuk hari ini.

Besok saya akan bercerita tentang manisfestasi. Ada yang tahu tidak manifestasi menurut versi kalian apa sih?
Kalian percaya manifestasi tidak?

Semoga ada kekuatan untuk menuliskannya di esok hari.

Salam sehat mental.

Xoxo


Senin, 03 Juni 2024

Stoikisme, Tidak Serta-merta Membuat Kita Nampak "Bodo Amat"

Cuaca hari ini benar-benar buruk, hujan turun dengan angin besar dan petir menggelegar yang membuat rencana bepergianmu batal; kamu hendak mengumpat menganjingbabikan semesta, tetapi kamu tidak jadi melakukannya. Alih-alih, kamu hanya diam, menyeduh secangkir teh hangat dan mengambil sepiring cookies, mengambil buku favoritmu, mengambil selimut, kemudian duduk di sofa dan menikmati hari untuk menggantikan perjalananmu yang batal dan berpikir bahwa selalu ada hari esok untuk itu.

Tetapi, kemudian, kamu mendengar suara tetesan air yang terdengar keras di belakangmu. Kamu terkejut saat menemukan atapmu berlubang yang menciptakan celah untuk air masuk ke dalam ruangan, dan itu tepat di atas meja komputermu. Kamu mencari sesuatu untuk menampungnya, sembari berpikir, "Bagaimana jika aku pergi sebelum hujan, itu mestilah sangat buruk, air akan mengenai komputerku dan membuatnya rusak, aku bersyukur tidak melakukannya."

Setelah selesai, kamu kembali ke sofamu dan melanjutkan bacaanmu. Dan, ketika selesai, kamu tertidur dengan perasaan tenang.

Kamu terbangun ketika hujan sudah selesai, hari sudah gelap. Kamu membersihkan wadah tampungan air dan segera berpikir untuk memanggil tukang untuk memperbaikinya besok.

Kamu membuka ponsel, menyalakan jaringan, dan kamu langsung disambut dengan pesan beruntun dari temanmu yang memberikan tautan tentang orang asing yang menghina negaramu. Kamu membukanya, dan seketika merasa kesal, karenanya, kamu menulis kalimat panjang untuk menghina kembali sebagai balasan di laman komentar. Tetapi, ketika kamu hendak menekan tombol kirim, kamu teringat untuk apa kamu membuka ponsel.

Kamu menghapusnya, keluar dari tautan tanpa meninggalkan jejak apa-apa, kemudian segera mengirimkan pesan kepada tukang memintanya untuk datang dan memperbaiki atap bocor di ruanganmu.

Itu bagus, pikirmu, kamu tidak akan menorehkan satu lagi jejak buruk digital yang akan kamu sesali di kemudian hari.

Kamu kemudian mandi dan berniat untuk membuat makan malam, menyadari bahwa kamu kekurangan bahan makanan karena sebelumnya kamu berniat untuk bepergian. Kamu segera bergegas untuk pergi ke swalayan, membeli beberapa sayuran dan makanan instan, kemudian pergi menuju antrian.

Sayang sekali, ketika hendak melakukannya, kamu bertabrakan dengan seseorang yang membawa minuman, minumannya tumpah dan mengenai dirimu. Orang itu mengumpat, mengatakan maaf dengan cepat dan bergegas meninggalkanmu menuju pintu keluar.

Kamu ingin mengumpat, tetapi orang itu sudah pergi dan ada beberapa anak di sekitarmu, mereka bisa mendengar dan menirumu. Kamu tidak jadi melakukannya.

Ketika kamu keluar dari swalayan, kamu menemukan orang itu berdiri di samping pintu keluar. Dia menyodorkanmu segelas minuman hangat dan mengatakan bahwa ia sedang terburu-buru. Kali ini ia meminta maaf dengan benar.

Kamu tersenyum dan mengatakan itu bukan masalah, bersyukur tidak jadi mengumpat saat berada di dalam.

Kamu pulang, membersihkan diri lagi, memasak makan malammu, makan dengan tenang, mendengarkan lagu kesukaanmu, membaca lagi, dan bergegas menuju ranjang dan berharap dapat tidur dua jam sebelum tengah malam.

Hari ini banyak kesialan, pikirmu. Kamu segera membuka ponselmu dan berniat untuk menjadikannya sebagai bahan cerita untuk dibagikan kepada para pengikutmu. Tetapi, kemudian, kamu berpikir; jika kamu melakukannya, maka ada kemungkinan seseorang akan membalasnya, dan kamu harus membalasnya pula, dan kalian akan saling berbalas-balasan sehingga kamu akan lupa waktu. Tidurmu akan terlambat yang akan membuatmu bangun terlambat pula. Badanmu akan sakit.

Kamu tidak jadi melakukannya. Kamu lantas menutup ponsel dan mulai mencari posisi nyaman untuk tidur.

Berharap besok kamu akan tetap bisa mengendalikan dirimu untuk tidak melakukan hal yang akan membuatmu menyesal di esok hari.

Saya yakin kamu sering menemukan esai atau cerita yang mirip dengan fragmen di atas ketika berbicara tentang stoik. Itu adalah catatan lama saya, omong-omong, saya buat dengan pertanyaan awal yang kurang lebih meminta saya untuk menuliskan "kemustahilan di dunia nyata."

Wqwqwq.

Saya baru beberapa bulan ini menemukan stoikisme omong-omong, dan seketika jatuh cinta padanya sampai pada titik di mana gelar kaisar Romawi favorit saya sekonyong-konyong langsung bergeser dari Augustus menuju Marcus Aurelius :D

Aliran ini benar-benar tampak sempurna di mata saya. Term-term seperti dikotomi kendali, aproptosia, anelenxia, aneikaiotes, amataiotes, view from above, premeditatio malorum, amor fati, dan prinsip-prinsip dasar stoa lainnya benar-benar meracuni otak saya.

Apa yang tidak saya pahami adalah fakta bahwa saya bukan orang yang cerdas. Saya tidak mampu menafsirkan segala hal dengan benar. Termasuk stoikisme ini.

Dikotomi kendali, misalnya. Alih-alih memaknainya sebagai sebuah cara pandang untuk mengendalikan diri sendiri, saya malah memaknainya sebagai cara lain untuk bersikap apatis dan ignoran terhadap segala hal.

Saya juga menulis daftar untuk memastikan dikotomi kendali saya tetap berjalan dengan baik, omong-omong, ini dia:

Hal-hal yang bisa kamu kendalikan:

1. Pikiranmu

2. Tindakanmu

3. Perkataanmu

4. Caramu mengungkapkan pendapatmu

5. Caramu mengelola barang milikmu

6. Caramu menyayangi dirimu

7. Batasanmu

Hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan:

1. Perkataan orang lain

2. Perasaan orang lain

3. Apa yang orang lain pikirkan

4. Apa yang orang lain katakan

5. Waktu, cuaca, suhu, kondisi alam di suatu tempat

6. Hal-hal yang telah terjadi

Dengan berpatokan pada daftar ini, bukannya menjadi manusia tenang, saya malah nampak seperti manusia yang terlalu bodo amatan. Saya tidak peduli pada kematian orang lain, saya tidak bisa berempati pada perasaan orang lain, saya bahkan menganggap semua pendapat orang lain tidak penting.

Stoikisme tiba-tiba berubah menjadi solipsisme. Saya seketika berubah menjadi manusia paling bajingan di seantero alam semesta. Analoginya.

Efek jangka panjang dari ignoran berkedok dikotomi kendali ini sendiri jauh lebih mengerikan.

Saya kolaps.

Semua emosi yang selama bertahun-tahun saya pendam atas nama pengendalian diri, segala kenegatifan yang saya telan diam-diam tanpa sedikitpun memiliki jalur pengeluaran, setiap masalah yang saya abaikan karena merasa itu bukan masalah; pada akhirnya meledak.

Saya marah tanpa bisa saya kendalikan, ada chaos dalam diri yang tak bisa saya netralkan. Ironis sekali, daftar pertama pada hal yang harus saya kendalikan justru menjadi hal yang mulai mengendalikan saya.

Meskipun kejadian pada diri saya adalah kesalahan saya sendiri atas penafsiran yang tidak tepat, tetapi pada akhirnya saya menemukan satu kekurangan stoikisme; dia tidak tercipta untuk saya.

Stoikisme memang tidak memiliki kekurangan dalam ide-idenya. Dia sempurna, tanpa cela. Namun, terlalu sempurna untuk manusia yang tidak akan bisa sempurna.

Kita melupakan bahwa manusia penuh luka, bisa mengalami trauma, dan tidak semuanya memiliki isi kepala.

Stoikisme tidak bisa diterapkan secara universal, sebab ia mengabaikan hakikat dasar manusia sebagai makhluk yang memiliki kepekaan rasa (homo recent), yang kadang-kadang, kepekaan rasa ini bertindak lebih cepat sebelum otak memikirkan apa-apa.

Manusia tidak bisa sepenuhnya mengabaikan dunia di luar dirinya, sebab di sanalah mereka hidup. Kita terbentuk dari hubungan antar diri dan objek internal, that's what makes us us.

Meskipun para stoik berdalih bahwa stoikisme tidak sepenuhnya menolak adanya emosi, tetapi mereka cenderung menyebut mengekspresikan emosi adalah tindakan bodoh dan menyakiti diri sendiri. Utamanya adalah marah.

Welp, it does.

Akan tetapi, apakah semua orang bisa untuk tetap tidak marah? Apakah marah memang selalu berakibat negatif? Bagaimana jika kemarahan bisa memberi efek jera yang menyadarkan orang yang kita marahi bahwa ia telah berbuat kesalahan dan mau berubah menjadi lebih baik?

Artinya, relasi antar manusia-emosinya-subjek lain itu terlalu kompleks. Adalah tindakan ceroboh jika mengasumsikan suatu tindakan hanya bisa berakhir pada satu kondisi.

Pada akhirnya, saya hanya bisa mengatakan kepada para stoik: manusia tidak hanya terpusat pada isi kepala. Kita punya hormon, alam bawah sadar, dan perasaan yang kadang-kadang mempengaruhi tindakan kita.

Manusia pada cerita pertama mungkin saja ada, tetapi saya yakin jumlahnya tidak lebih banyak dari jumlah semua kue coklat yang pernah dibuat di seluruh dunia.

Jadi, tolonglah, jadi sedikit lebih realistis:)

Kesimpulannya, apa kekurangan stoikisme?

Hanya ada dua yang utama. Pertama, cenderung disalahtafsirkan. Apalagi hanya dibaca sepotong-sepotong dari kutipan para stoik di internet. Kedua, tidak praktis. Sulit sekali diterapkan.

Tidak semua orang bisa lepas dari PTSD, tidak semua orang bisa lepas dari perasaan-perasaannya.

Hanya orang yang mengisolasi dirilah yang sepenuhnya tidak terpengaruh dari dunia luarnya.

Terakhir, memeeeeeee. Bagaimana mungkin kita bisa melupakan ini😔👊

Stigma:

 

Realita:

 

Welp, itu saja.

Terima kasih sudah membaca🌼

Mata Kering : Jangan Buru-buru ke Dokter!

Mata adalah jendela dunia. Benar-benar jendela dunia. Dari mata aku bisa melihat dan mengetahui semua yang ada di dunia ini. Walau aku nggak...