Langsung ke konten utama

Gerutu Hari Ini

Kalian tahu apa yang lebih menjengkelkan dari melewati hari-hari tidak menyenangkan menurut versimu? Saya terlalu terbawa suasana saat melewati hari-hari bahagia. Saya terlena saat bahagia menghampiri dengan segala kenikmatannya. Tak seharusnya saya begitu. Mengingat ada pelangi setelah badai, pun ada badai dibalik ombak yang tenang.

Saya akui, saya haus akan ilmu tentang memahami individu. Tapi kenapa selama ini saya sering kehilangan diri sendiri? Teringat seseorang yang dulu begitu memahami cara pikirku. Bertukar cerita dan pikiran seolah seisi dunia akan kita bahas bersama. Naif memang waktu itu. Mempercayai semua cerita saya kepada dia yang entah saat ini sempat membaca blog saya atau tidak. Hey, untuk kamu yang merasa, boleh komen dong kalau kamu mengerti maksud saya(?) Haha

Saya masih bertanya-tanya tentang kalimat "Serahkan semua ke Tuhan." Saya bingung pertanda yang Tuhan beri ke saya apa sudah tersampaikan dengan benar? Dan apakah saya sudah sadar betul itu adalah pertanda dari Tuhan? 
Apa ini yang saya jalani sekarang adalah do'a-do'a saya yang dulu pernah saya bilang, "Terserah Tuhan?"

Ah terlalu rumit ya saya memikirkannya?

Terkadang memang hal-hal yang diluar kendali kita tidak perlu terlalu dipusingkan. Teringat tulisan saya tentang stoikisme kemarin. Lega juga saya menjabarkannya kemarin. Namun di sisi lain, memang tidak ada manusia sempurna, yang ada hanyalah saya yang berusaha mempelajari maksud dan tujuan dari hidup saya. Setelah banyak hal yang saya lewati, menjadikan semua itu pelajaran yang sangat berharga bagi saya saat ini.

Pelajaran yang saya simpulkan untuk hari ini adalah tidak semua hari kau perlu merasa paling sial sedunia. Semua orang pasti merasakannya tapi tidak harus ditunjukkan.
Kini saya merasa menjadi orang paling abstrak sedunia karena berceloteh tentang perasaan hari ini yang memang abstrak.

Sekian mungkin untuk hari ini.

Besok saya akan bercerita tentang manisfestasi. Ada yang tahu tidak manifestasi menurut versi kalian apa sih?
Kalian percaya manifestasi tidak?

Semoga ada kekuatan untuk menuliskannya di esok hari.

Salam sehat mental.

Xoxo


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stoikisme, Tidak Serta-merta Membuat Kita Nampak "Bodo Amat"

Cuaca hari ini benar-benar buruk, hujan turun dengan angin besar dan petir menggelegar yang membuat rencana bepergianmu batal; kamu hendak mengumpat menganjingbabikan semesta, tetapi kamu tidak jadi melakukannya. Alih-alih, kamu hanya diam, menyeduh secangkir teh hangat dan mengambil sepiring cookies, mengambil buku favoritmu, mengambil selimut, kemudian duduk di sofa dan menikmati hari untuk menggantikan perjalananmu yang batal dan berpikir bahwa selalu ada hari esok untuk itu. Tetapi, kemudian, kamu mendengar suara tetesan air yang terdengar keras di belakangmu. Kamu terkejut saat menemukan atapmu berlubang yang menciptakan celah untuk air masuk ke dalam ruangan, dan itu tepat di atas meja komputermu. Kamu mencari sesuatu untuk menampungnya, sembari berpikir, "Bagaimana jika aku pergi sebelum hujan, itu mestilah sangat buruk, air akan mengenai komputerku dan membuatnya rusak, aku bersyukur tidak melakukannya." Setelah selesai, kamu kembali ke sofamu dan melanjutkan bacaanmu...

Pesan Untukku di Masa Depan

Sepucuk surat untukku di masa depan:  "Halo diriku yang di masa depan. Apa kabar? Aku yakin kamu selalu bail-baik saja. Terutama saat ini. Lihatlah dirimu yang sekarang. Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Sesuai dengan yang kamu harapkan. Kamu pasti akan tersenyum membaca tulisanku di tahun 2024 ini. Tahun ini adalah titik balik dari kehidupanmu yang sebelumnya. Masih ingatkah kamu? Di tahun ini kamu memutuskan untuk merubah dirimu menjadi wanita tangguh. Lebih tangguh dari sebelumnya. Semua hal yang kamu dapat sekarang adalah hasil dari manifestasimu di tahun ini. Kamu masih melakukannya bukan? Melanjutkan semua mimpi-mimpimu menjadi kenyataan. Bekerja sama dengan alam semesta lewat doa dan manifestasi yang kamu lakukan bertahun-tahun lamanya secara konsisten. Kamu mulai memutuskan untuk menekuni dunia yang kamu inginkan pada tahun ini pula. Segala bentuk upaya untuk menghebatkan dirimu, sudah kamu lakukan di tahun ini.  Aku yakin kamu yang sekarang adalah...

Wanita Melamar Pria Duluan?

Baru-baru ini sosial media digemparkan oleh berita seorang wanita bertekuk lutut di depan publik dan melamar pria duluan. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian relate ? Setuju atau tidak jika wanita melamar pria duluan? Okay, let see. Mari kita bahas dari sudut pandang ilmu hukum alam semesta dalam feminine masculine energy secara netral.  Sebenarnya jika wanita melamar pria terlebih dulu sudah banyak dan sering terjadi di luar Indonesia, terutama para wanita extreme radical feminist yang merasa wanita berhak maju duluan, proaktif, menafkahi pria dan membiarkan sang pria mengurus keperluan rumah, bahkan melamar pria duluan. Kemudian hal ini menjadi viral dan menuai pro-kontra dalam pandangan masyarakat. Lalu baru-baru ini muncul dan terjadi di Indonesia, kemudian viral. Adegan wanita yang bertekuk lutut di hadapan pria yang merupakan pacarnya dan diduga hal ini terjadi karena si pacar tidak kunjung melamarnya. Katanya sih, “Wanita berhak maju duluan.” bahkan banyak...