Langsung ke konten utama

Setrika Lebih Susah dari pada Mencuci?

Siapa di sini tim setrika? Sayaaaaa..
Tim cuci baju mana suaranya?

Ibu-ibu pasti relate dengan pilihan ini. Sebagian orang memilih lebih baik mencuci dari pada setrika baju. Eits, di sini cuci baju yang aku maksud adalah cuci baju manual menggunakan tangan ya, bukan pakai mesin cuci, itu mah semua suka! 
Sebagian orang lainnya lebih suka menyetrika saja dari pada mencuci, seperti aku. Sebetulnya tidak ada keharusan kalian mencuci dan setrika sendiri, tapi ini aku masukkan ke dalam daftar skill bertahan hidup. Ada juga yang bilang, asal baju sudah di cuci, tidak perlu disetrika pun tak apa. Jadi, apa sih sebenarnya pertimbangan orang merasa bahwa setrika itu lebih berat dari pada mencuci?
1. Setrika butuh ruang dan waktu yang pas
Tidak seperti mencuci yang bisa dilakukan kapan saja. Setrika membutuhkan sekumpulan niat untuk segera mengerjakannya. Selain itu, setrika akan menghabiskan hampir seluruh energi kita untuk duduk diam lama dalam posisi yang terkadang tidak santai. Alih-alih menggunakan waktu luang, setrika harus menyisakan waktu tersendiri agar semua terlaksana dengan baik. Butuh minimal satu hingga dua jam untuk mengerjakan keseluruhannya. Tidak seperti setrika, mencuci lebih gampang dan efisien jika kita melakukannya saat bebarengan dengan kegiatan mandi. Bahkan satu atau dua pakaian pun bisa dicuci saat mandi.

2. Setrika tidak bisa ditinggal-tinggal
Berbeda dengan mencuci pakaian, yang jika kita sedang terkendala sesuatu masih bisa ditinggal dan dilanjutkan nanti (karena sekaligus proses merendam) setrika tidak bisa ditinggal sebentar saja kalau masih ingin pakaianmu tetap utuh dan tidak terbakar. Maka dari itu butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pakaian yang akan di setrika.

3. Tidak tahu cara melipat yang benar
Waktu sudah ada, niat sudah terkumpul, giliran sudah ada baju yang di setrika, eh kita tidak tahu cara melipatnya. Maka jadilah bentuk acak dari pakaian yang sudah disetrika tadi. Melipat dengan cara yang salah mengakibatkan pakaian akan kusut dan susunan baju di lemari tidak terlihat rapi. Skill setrika dibarengin dengan skill melipat akan menjadi kombinasi yang baik.

4. Bahan Khusus Anti Setrika
Pada beberapa pakaian, ada yang boleh disetrika maupun tidak. Jadi kita perlu mengetahui bahan-bahan pakaian seperti apa yang boleh disetrika dan tidak guna menghindari pakaian rusak. Bahkan ada jenis kain yang memang tidak perlu disetrika dan langsung di lipat.

5. Perlu skill mengatur suhu alat setrika
Ada bahan pakaian yang bisa langsung dilipat, ada pula bahan pakaian yang masih harus disetrika tetapi harus dengan suhu kecil. Biasanya pakaian jenis ini adalah pakaian yang berbahan wool, silk, sutera, dan lace. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stoikisme, Tidak Serta-merta Membuat Kita Nampak "Bodo Amat"

Cuaca hari ini benar-benar buruk, hujan turun dengan angin besar dan petir menggelegar yang membuat rencana bepergianmu batal; kamu hendak mengumpat menganjingbabikan semesta, tetapi kamu tidak jadi melakukannya. Alih-alih, kamu hanya diam, menyeduh secangkir teh hangat dan mengambil sepiring cookies, mengambil buku favoritmu, mengambil selimut, kemudian duduk di sofa dan menikmati hari untuk menggantikan perjalananmu yang batal dan berpikir bahwa selalu ada hari esok untuk itu. Tetapi, kemudian, kamu mendengar suara tetesan air yang terdengar keras di belakangmu. Kamu terkejut saat menemukan atapmu berlubang yang menciptakan celah untuk air masuk ke dalam ruangan, dan itu tepat di atas meja komputermu. Kamu mencari sesuatu untuk menampungnya, sembari berpikir, "Bagaimana jika aku pergi sebelum hujan, itu mestilah sangat buruk, air akan mengenai komputerku dan membuatnya rusak, aku bersyukur tidak melakukannya." Setelah selesai, kamu kembali ke sofamu dan melanjutkan bacaanmu...

Pesan Untukku di Masa Depan

Sepucuk surat untukku di masa depan:  "Halo diriku yang di masa depan. Apa kabar? Aku yakin kamu selalu bail-baik saja. Terutama saat ini. Lihatlah dirimu yang sekarang. Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Sesuai dengan yang kamu harapkan. Kamu pasti akan tersenyum membaca tulisanku di tahun 2024 ini. Tahun ini adalah titik balik dari kehidupanmu yang sebelumnya. Masih ingatkah kamu? Di tahun ini kamu memutuskan untuk merubah dirimu menjadi wanita tangguh. Lebih tangguh dari sebelumnya. Semua hal yang kamu dapat sekarang adalah hasil dari manifestasimu di tahun ini. Kamu masih melakukannya bukan? Melanjutkan semua mimpi-mimpimu menjadi kenyataan. Bekerja sama dengan alam semesta lewat doa dan manifestasi yang kamu lakukan bertahun-tahun lamanya secara konsisten. Kamu mulai memutuskan untuk menekuni dunia yang kamu inginkan pada tahun ini pula. Segala bentuk upaya untuk menghebatkan dirimu, sudah kamu lakukan di tahun ini.  Aku yakin kamu yang sekarang adalah...

Wanita Melamar Pria Duluan?

Baru-baru ini sosial media digemparkan oleh berita seorang wanita bertekuk lutut di depan publik dan melamar pria duluan. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian relate ? Setuju atau tidak jika wanita melamar pria duluan? Okay, let see. Mari kita bahas dari sudut pandang ilmu hukum alam semesta dalam feminine masculine energy secara netral.  Sebenarnya jika wanita melamar pria terlebih dulu sudah banyak dan sering terjadi di luar Indonesia, terutama para wanita extreme radical feminist yang merasa wanita berhak maju duluan, proaktif, menafkahi pria dan membiarkan sang pria mengurus keperluan rumah, bahkan melamar pria duluan. Kemudian hal ini menjadi viral dan menuai pro-kontra dalam pandangan masyarakat. Lalu baru-baru ini muncul dan terjadi di Indonesia, kemudian viral. Adegan wanita yang bertekuk lutut di hadapan pria yang merupakan pacarnya dan diduga hal ini terjadi karena si pacar tidak kunjung melamarnya. Katanya sih, “Wanita berhak maju duluan.” bahkan banyak...