Langsung ke konten utama

Jadi Pelajaran Dalam Rumah Tangga, Drama "Queen of Tears" Meraih Rating Tertinggi

Belum bisa move on dari serial drama Korea Queen of Tears yang tayang mulai Maret - Mei 2024 lalu. Drama Queen of Tears banyak sekali mengajarkan kita tentang kehidupan pernikahan dan keluarga. Queen of Tears menyajikannya dengan menarik dan membuat orang betah menunggu tiap episodenya keluar. Aku pun tak kalah kagum dengan aktor dan aktris pemeran utama Baek Hyun Woo dan Hong Hae In. Mereka membawakan peran masing-masing dengan sangat baik dan bisa membawa penonton untuk ikut merasakan apa yang sedang dirasakan para tokoh utama.

Menceritakan tentang kisah hidup rumah tangga Baek Hyun Woo dan Hong Hae In, membuat kita bisa belajar juga dari drama ini dalam konteks rumah tangga. Cerita kehidupan dan problematika yang ada di drama ini sangat realistis dan bisa saja terjadi kepada setiap pasangan menikah. Kira-kira beginilah beberapa pelajaran yang bisa aku ambil dari drama Queen of Tears dalam kehidupan sehari-hari kita :

1. Perbedaan Pola Asuh Mempengaruhi Kepribadian Anak
Baek Hyun Woo dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan penuh perhatian. Dia tumbuh menjadi seseorang yang penuh percaya diri dan sangat baik dalam penyesuaian diri. Memiliki rasa empati dan berhati lembut serta selalu mengedepankan kebaikan dan kejujuran. Walaupun hidup di desa, orang tua Baek Hyun Woo memberikan cinta dan seluruh perhatiannya kepada anak-anak mereka. Tidak hanya di lingkungan rumah, orang tua Baek Hyun Woo juga memperhatikan pendidikan anaknya dengan menyekolahkannya di tempat terbaik yang mereka mampu. Alhasil, Baek Hyun Woo menjadi orang berpendidikan yang bermoral.
Sedangkan Hong Hae In, kebalikan dari Baek Hyun Woo. Walaupun dia memiliki previlage yang tinggi, menjadi ahli waris pasar raya dan bergelimang harta namun dia tumbuh menjadi pribadi yang dingin dan acuh. Dia dibesarkan oleh ibu yang tidak pernah memperhatikannya dan selalu meremehkannya. Hong Hae In berhati lembut namun sulit untuk mengutarakan emosi dan perasaannya.

2. Diam Tidak Selamanya Emas
Ada cerita di mana Baek Hyun Woo dan Hong Hae In melalu fase silent treatment. Hal ini justru makin memicu asumsi-asumsi berbeda dari kedua belah pihak. Akibatnya, jika tidak dikomunikasikan dengan baik akan menjadi bom waktu yang akan meledak kapan saja. Masalah bertumpuk dan tidak pernah diselesaikan atau dibicarakan.

3. Komunikasi itu Penting!
Aku rasa alur cerita yang menimbulkan permasalahan pada drama Queen of Tears ini berawal dari komunikasi yang buruk. Baik itu Baek Hyun Woo dan Hong Hae In sebagai pasangan suami istri, maupun Hong Hae In dengan keluarganya. Komunikasi yang tidak tuntas dan menimbulkan persepsi individu menjadi rancu menyebabkan permasalahan yang berlarut-larut.

4. Stop Berasumsi!

Kalau kalian orang yang suka menebak-nebak perasaan dan pikiran orang lain atau pun pasangan kalian, stop melakukannya! Hal itu akan membuat kalian stres dan tidak pula tepat sasaran dalam menafsirkannya. Ada baiknya kalian mengobrol langsung dengan orang tersebut, alih-alih hanya berasumsi tentangnya. Hal ini terjadi pula pada Hong Hae In dan Baek Hyun Woo di drama Queen of Tears. Masalah terus timbul saat mereka salimg berasumsi dan mengira-ngira sendiri. Speak up please!







Komentar

  1. Aku juga sukaaaa banget sama drama QOT ini. ada lucunya, sedih dan bahagia di akhir cerita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa kaaann.. pantes juga sih QOT ratingnya tinggiii

      Hapus
  2. Saya malah belum pernah nonton drama ini soalnya memang tidak terlalu suka Drakor. Tetapi ulasannya cukup menarik kak jadi mau coba nonton dramanya nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Kakak! Semoga kesan pertama nonton drakor ini berkesan yah 😅🙏

      Hapus
  3. hyaaa drama yang membuat ku berderai air mata. wkwkw, meski endingnya tak sesuai yang ku harapkan, tapi bener banget sih banyak pesan yang bisa diambil dari drama ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stoikisme, Tidak Serta-merta Membuat Kita Nampak "Bodo Amat"

Cuaca hari ini benar-benar buruk, hujan turun dengan angin besar dan petir menggelegar yang membuat rencana bepergianmu batal; kamu hendak mengumpat menganjingbabikan semesta, tetapi kamu tidak jadi melakukannya. Alih-alih, kamu hanya diam, menyeduh secangkir teh hangat dan mengambil sepiring cookies, mengambil buku favoritmu, mengambil selimut, kemudian duduk di sofa dan menikmati hari untuk menggantikan perjalananmu yang batal dan berpikir bahwa selalu ada hari esok untuk itu. Tetapi, kemudian, kamu mendengar suara tetesan air yang terdengar keras di belakangmu. Kamu terkejut saat menemukan atapmu berlubang yang menciptakan celah untuk air masuk ke dalam ruangan, dan itu tepat di atas meja komputermu. Kamu mencari sesuatu untuk menampungnya, sembari berpikir, "Bagaimana jika aku pergi sebelum hujan, itu mestilah sangat buruk, air akan mengenai komputerku dan membuatnya rusak, aku bersyukur tidak melakukannya." Setelah selesai, kamu kembali ke sofamu dan melanjutkan bacaanmu...

Pesan Untukku di Masa Depan

Sepucuk surat untukku di masa depan:  "Halo diriku yang di masa depan. Apa kabar? Aku yakin kamu selalu bail-baik saja. Terutama saat ini. Lihatlah dirimu yang sekarang. Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Sesuai dengan yang kamu harapkan. Kamu pasti akan tersenyum membaca tulisanku di tahun 2024 ini. Tahun ini adalah titik balik dari kehidupanmu yang sebelumnya. Masih ingatkah kamu? Di tahun ini kamu memutuskan untuk merubah dirimu menjadi wanita tangguh. Lebih tangguh dari sebelumnya. Semua hal yang kamu dapat sekarang adalah hasil dari manifestasimu di tahun ini. Kamu masih melakukannya bukan? Melanjutkan semua mimpi-mimpimu menjadi kenyataan. Bekerja sama dengan alam semesta lewat doa dan manifestasi yang kamu lakukan bertahun-tahun lamanya secara konsisten. Kamu mulai memutuskan untuk menekuni dunia yang kamu inginkan pada tahun ini pula. Segala bentuk upaya untuk menghebatkan dirimu, sudah kamu lakukan di tahun ini.  Aku yakin kamu yang sekarang adalah...

Wanita Melamar Pria Duluan?

Baru-baru ini sosial media digemparkan oleh berita seorang wanita bertekuk lutut di depan publik dan melamar pria duluan. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian relate ? Setuju atau tidak jika wanita melamar pria duluan? Okay, let see. Mari kita bahas dari sudut pandang ilmu hukum alam semesta dalam feminine masculine energy secara netral.  Sebenarnya jika wanita melamar pria terlebih dulu sudah banyak dan sering terjadi di luar Indonesia, terutama para wanita extreme radical feminist yang merasa wanita berhak maju duluan, proaktif, menafkahi pria dan membiarkan sang pria mengurus keperluan rumah, bahkan melamar pria duluan. Kemudian hal ini menjadi viral dan menuai pro-kontra dalam pandangan masyarakat. Lalu baru-baru ini muncul dan terjadi di Indonesia, kemudian viral. Adegan wanita yang bertekuk lutut di hadapan pria yang merupakan pacarnya dan diduga hal ini terjadi karena si pacar tidak kunjung melamarnya. Katanya sih, “Wanita berhak maju duluan.” bahkan banyak...