Buat kalian para single sebaiknya lebih berhati-hati untuk menentukan kapan siap nikah. Kalian lebih membutuhkan edukasi mengenai behind the scene pernikahan, dibandingkan dengan konten-konten "kita bikin romantis."
Come on, menikah tidak sebercanda itu karena faktanya, kita tidak hidup di negara dengan mayoritas pasutri harmonis. Kita hidup dan dibesarkan dengan berbagai rumusan masalah keluarga. Postingan lewat yang kalian lihat di sosial media tentang kemesraan hanyalah etalase belaka. Kalian tidak pernah tahu hal mengerikan macam apa yang telah terjadi di baliknya. Bukannya menakut-nakuti, tapi hal ini dirasakan hampir di setiap rumah tangga. Baik yang menikah muda, maupun nikah di usia yang cukup matang. Kesiapan mental tidak memandang usia, hanya saja kalian perlu mempersiapkan benar-benar mental kalian untuk memasuki jenjang pernikahan. Tidak asal berlandaskan cinta dan kasih sayang saja.
Aku ambil pelajaran bahwa keputusan untuk tidak buru-buru dalam menikah adalah pilihan yang bijak bagi kalian yang belum siap untuk repot.
"Ah tapi aku bahagia meskipun nikah muda!"
"Kan bisa learning by doing, repot amat!"
Wait, tulisan ini bukan untuk menyalahkan orang yang sudah menikah, tidak. Aku pun kini juga telah menikah. Tapi aku cuma ingin bilang untuk kalian yang masih single belajarlah lebih bijak dan jangan menganggap semua bisa "jalanin dulu aja" termasuk soal menikah.
Kenapa harus siap repot?
Karena cinta sejati saja tidak cukup dalam pernikahan. Kamu tidak makan cinta sayang. Komunikasi saja juga tidak cukup untuk memelihara hubungan dengan pasangan. Kompromi saja tidak cukup untuk menjadi orang tua dan membesarkan anak.
Jika pikiran kita masih sering berdebat tentang siapa yang lelah dan siapa yang mesti mengalah dalam rumah tangga, siapa yang cuci piring dan siapa yang jaga anak, berarti ada perkara yang belum beres di kepala kita.
Kita belum sadar bahwa menikah bukan hanya tentang mengubah status, tapi juga mengubah peran kita sebagai individu.
Menikah bukan tentang "Aku dan kamu menjadi kita", tapi, "Kamu mau tidak seumur hidup saling belajar bersamaku?"
Aku semakin paham kenapa setan benci dengan pernikahan. Ya karena menikah adalah ibadah terpanjang. Seumur hidup sejak kamu menikah yang setiap prosesnya, setiap amalannya, dua kali lipat bisa menghantarkan kita ke surga.
Jadi, kalian sudah siap repot belum?
Repot untuk sabar
Repot untuk menerima
Repot untuk memahami
Repot untuk memaafkan
Repot untuk memaklumi
Komentar
Posting Komentar