Baru-baru ini sosial media digemparkan oleh berita seorang wanita bertekuk lutut di depan publik dan melamar pria duluan. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian relate? Setuju atau tidak jika wanita melamar pria duluan?
Okay, let see. Mari kita bahas dari sudut pandang ilmu hukum alam semesta dalam feminine masculine energy secara netral.
Sebenarnya jika wanita melamar pria terlebih dulu sudah banyak dan sering terjadi di luar Indonesia, terutama para wanita extreme radical feminist yang merasa wanita berhak maju duluan, proaktif, menafkahi pria dan membiarkan sang pria mengurus keperluan rumah, bahkan melamar pria duluan. Kemudian hal ini menjadi viral dan menuai pro-kontra dalam pandangan masyarakat. Lalu baru-baru ini muncul dan terjadi di Indonesia, kemudian viral. Adegan wanita yang bertekuk lutut di hadapan pria yang merupakan pacarnya dan diduga hal ini terjadi karena si pacar tidak kunjung melamarnya. Katanya sih, “Wanita berhak maju duluan.” bahkan banyak pula wanita pada kolom komentar sosial medianya yang terinspirasi ingin melakukannya juga. Menurut kalian, apa hal ini menjadi lazim dan patut untuk ditiru?
SOFT GUY ERA
Ada istilah baru di luar negeri yaitu Soft Guy Era. Apa itu Soft Guy Era?
Soft Guy Era adalah zaman di mana banyak pria-pria feminine energy bertebaran. Mereka berharap dinafkahi wanita, dijemput, diberi uang, dibayarin saat kencan atau split bill, ditembak duluan, bahkan dilamar duluan. Para pria ingin diperlakukan bak ratu dan di sisi ini pria tidak menunjukkan effortnya sebagai seorang pria jantan atau pria maskulin yang memang seharusnya kodratnya begitu. Seakan hukum alam semesta sudah terbalik. Soft Guy Era dan Extreme Radical Feminist sebenarnya sudah sejak lama masuk ke Indonesia. Banyak pria feminine energy dan wanita masculine energy di jaman ini.
Pernah mendengar cerita jaman sekarang wanita bekerja keras mati-matian untuk menghidupi keluarga padahal dia memiliki suami dan suaminya lebih memilih di rumah saja? Ada pula cerita tentang wanita yang mengejar pria yang dia kencani dan memberikan hadiah serta semua kemauan si pria dia turuti?
Kira-kira apa saja alasannya? Kenapa ini bisa terjadi?
Dari segi kacamata kesehatan, semua ini akibat efek dari phthalates yang memberikan dampak penurunan hormon testosteron secara signifikan terhadap pria yang didapatkan mereka dari makanan, skin care, pupuk, dan hal-hal yang dapat mengganggu pertumbuhan hormon testosteron mereka.
Fatherless behavior. Banyak dari pria tersebut yang tidak mendapatkan kasih sayang yang tulus dari seorang Ayah. mereka tidak tahu cara menjadi pria sejati dan pria maskulin. Mereka tidak dapat tuntunan secara nyata bagaimana cara pria bersikap jantan. Mereka hanya tau dilayani saja oleh Ibu mereka, tetapi kurang perhatian dari sosok Ayah.
Ajaran extreme radical feminist yang salah kaprah, mengajarkan wanita untuk bisa melakukan semua secara mandiri termasuk dalam menyatakan cinta dan melamar pria terlebih dahulu.
Ajaran dating coach yang bertebaran di sosial media yang mengajarkan pria untuk duduk manis dan membiarkan wanita yang mengejar-ngejar dan bertekuk lutut, memberikan semua yang wanita punya, dan membiarkan wanita yang berusaha lebih keras dari pada si pria. Lalu mengajarkan wanita untuk menjadi masculine energy setiap saat.
Dari beberapa kasus yang telah dijabarkan di atas, kalian para wanita harus cerdas dan jangan mau dimanipulasi oleh para pria maupun dating coach yang beredar di sosial media. Mereka hanya ingin menciptakan wanita untuk menjadi masculine energy agar para pria low testosteron bisa rileks dan wanita yang lebih banyak berjuang.
Semangat untuk para wanita. Perjuangkan harga dirimu…
Tulisannya bagus kak. Izin bertanya ya kak, kalau begitu apa yang harus kita lakukan sebagai wanita yang belum ketemu jodohnya kak? karena katanya jodoh itu bukan hanya ditunggu, tetapi juga dijemput
BalasHapusiya betul harus kita jemput kak. dengan cara apa? memperbaiki diri kita agar menjadi wanita yang punya value tinggi. fokus dengan diri sendiri, selesai berdamai dengan diri sendiri. tingkatkan value kita. kalau sudah benar-benar seperti itu, lepaskan, serahkan ke Tuhan. semua akan datang pada waktunya insyaAllah
HapusTopik yang sangat menarik. Kalau dalam Islam sendiri kita mengenal sosok Siti Khadijah yang melamar duluan kepada Muhammad, namun dengan adab yang terhormat. Siti Khadijah menyatakan perasaannya lewat orang terdekatnya, yang mengenal Muhammad (jauh dari sifat merendahkan diri). Keberanian Siti Khadijah dilandasi dengan keagungan akhlak dan budi pekerti Muhammad. Namun, hal tersebut tidak menjadikan sosok pria menjadi feminim. Meski dilamar duluan, Muhammad pun memberikan mahar yang sangat mahal. Bertanggung jawab dan tetap berperan sebagai kepala keluarga.
BalasHapusIya betul Kak. Bunda Khadijah bervalue tinggi dan sangat cocok mendapatkan Muhammad. Saya kasi contoh case yang terjadi di zaman ini dan kebanyakan pria yang dilamar wanita masa kini belum tentu jelas akhlak dan cara penyampaian lamarannya di depan publik pun saya rasa kurang terhormat untuk seorang wanita. Terima kasih banyak atas tanggapan Kakak :)
HapusAku enggak melamar beliau duluan cuma nantangin aja buat cepat nikah dan alhamdulillah akhirnya nikah dan persiapannya secepat kilat. Mungkin wanita yg melamar duluan butuh kepastian karena pacarannya kelamaan? moral of this story: taaruf aja enggak usah pacaran.
BalasHapushihi betul kak. dengan taaruf kita akan lebih banyak intropeksi diri dan berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita
HapusMungkin karena wanita adalah pada dasarnya adalah ibu ya kak. Jadi semangat juangnya pasti tinggi.
BalasHapussah sah saja wanita melamar duluan, yang penting dalam koridor yang sayri. Kalau menyinggung masalah feminisme saya juga kurang setuju sih dengan faham ini, karena pria dan wanita sudah diciptakan sesuai dengan fitrahnya masing-masing
BalasHapusBetul sekali. Melamar dalam koridor yang syari bisa dalam bentuk taaruf yang benar dan runtutan prosesnya yang tidak merugikan kaum wanita.
BalasHapus